· tahapan kegiatan budidaya pembenihan ikan lele (clarias sp.) pembentukan telur pada ikan memerlukan bahan protein yang cukup di dalam pakannya. Tahapan sistem produksi pembenihan ikan lele adalah sebagai berikut, kecuali . Terdapat dua segmen usaha dalam budidaya ikan lele, yakni usaha pembesaran dan usaha pembenihan. Jun 05

Lampiran 1. Ringkasan Materi Pembelajaran Mengevaluasi pasca-produksi video, animasi dan musik digital Sumber A. Kegiatan Tahapan Pascaproduksi Kegiatan pascaproduksi pada dasarnya adalah kegiatan editing. Editing Video merupakan proses menyusun dan menata hasil rekaman gambar menjadi satu keutuhan berdasarkan naskah. Pekerjaan editing meliputi capturing/importing, pemotongan, penggabungan, penyisipan gambar, transisi dan gambar pendukung lainnya serta pemaduan suara. Berikut ini merupakan penjelasan proses editing Proses memindahkan hasil rekaman gambar dari kamera ke perangkat editing dapat dilakukan dengan cara capturing/importing. Capturing dilakukan bila hasil rekaman tidak berupa file video, sedangkan importing dilakukan bila hasil rekaman berupa file video. Proses memotong hasil rekaman gambar untuk mendapatkan potongan video yang lebih baik. Transisi merupakan bentuk perpindahan antar potongan gambar untuk menjaga kontinyuitas gambar, memberntuk suasana, pembeda waktu dan tempat. Jenis – jenis transisi adalah sebagai berikut Cut berfungsi sebagai perpindahan atau transisi dari satu gambar atau adegan ke adegan yang lain secara langsung. Cut digunakan untuk Menyatakan kesinambungan cerita Menggambarkan detail objek Menciptakan suasana kejadian tegas, tegang, semangat Dissolve berfungsi sebagai jembatan potongan gambar yang secara berangsur – angsur terjadi perpindahan gambar. Dissolve digunakan untuk Menciptakan suasana kejadian romantis, halus, mengalir, sedih. Menyatakan waktu lampau atau lamunan masa depan Wipe berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dengan gambar berikutnya dengan cara bergerak dari sisi ke sisi lain menggunakan pola bentuk tertentu. Wipe digunakan untuk menciptakan suasana ceria, bahagia, glamour Fading berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dari gelap perlahan-lahan menjadi tampak gambarnya fade in atau dari gambar berubah secara berangsur-angsur menjadi gelap fade out. Fade berfungsi untuk sebagai awal dari sebuah adegan; membedakan perubahan waktu. Pemaduan suara adalah proses memadukan suara latar kedalam track audio dengan gambar yang sudah tersusun atau sebaliknya Proses akhir penyatuan hasil editing menjadi satu kesatuan video yang utuh. Editing Menggunakan Windows Movie Maker Salah satu aplikasi yang digunakan untuk editing video adalah Windows Movie Maker. Windows Movie Maker misalnya digunakan untuk menambahan efek visual, atau menambahkan redaksi singkat yang berhubungan dengan video yang sedang di sunting. Berikut ini merupakan hal dasar untuk editing video menggunakan windows movie maker. Memulai Penyuntingan Untuk memulai menggunakan aplikasi, buka aplikasi Windows Movie Maker dengan klik ganda pada icon Windows Movie Maker yang ada di dekstop. Icon Windows Movie Maker seperti gambar dibawah ini. Gambar Icon Windows Movie Maker Menyimpan sebuah proyek Sebelum memulai berkerja dengan Windows Movie Maker, anda harus menyimpan proyeknya terlebih dahulu. Untuk menyimpan bisa dilakukan dengan Menu Save Project ataupun Save Project As yang terdapat pada menu file. Gambar Menu Save Project Menambahkan File yang akan di edit/Importing Digital Movies and Photos File yang dapat di tambahkan dalam Windows Movie Maker dapat berupa Photo, Video dan Music. Format file hasil rekaman yang dapat diimpor ke Windows Movie Maker adalah sebagai berikut a. File video berformat .asf, .avi, .wmv, .mp4, .mpeg1, .mpeg, .mpg, .m1v, .mp2 b. File audio berformat .wav, .snd .au, .aif, .aifc, .aiff, .mp3 c. File Windows Media berformat .asf, .wm, .wma, .wmv d. File Gambar berformat .bmp, .jpg, .jpeg, .jpe, .jfif, .gif, .png Menu yang digunakan untuk menambah Video dan Photo adalah Add Video and Photos sedangkan untuk menambah file musik adalalah Add music. Dimana semuanya berada pada menu Home. Gambar Menambah File Memotong Video menggunakan fitur Split Drag garis hitam di tempat manapun yang Anda inginkan untuk memotong video. Pilih menu Edit lalu klik tombol Split. Gambar Split Memecah Video Menambahkan Transisi Video Pilih potongan video yang akan diberi transisi. Klik menu Animations. Pilih salah satu jenis transisi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan. Gambar Menambah Transisi Simpan Video Save Movie Pilih menu File kemudian klik Save Movie. Anda dapat memilih setting sesuai dengan kebutuhan Anda. Contoh pilih untuk komputer for computer. Pada kotak dialog simpan film gambar di bawah, ketik pada FileName sesuai nama file yang diinginkan. Anda dapat memilih format *.mp4 atau *.wmv pada tipe Save as type yang disediakan Menambahkan Teks Menggunakan Fitur Caption Pilih potongan video yang akan diberi teks, klik menu Home. Pilih Caption pada bagian kanan. Teks keterangan akan muncul pada bagian bawah video Anda. Klik dalam kotak tulisan enter text here dan tuliskan teks video yang diinginkan. Gambar Menambah Title,Caption & Credits Menambah Judul dan Daftar nama/credit tittle Pilih menu Home , klik tombol Title untuk memberikan Judul. Klik Credits maka akan berisi pilihan submenu drop down yang meliputi Credits Daftar Nama, Director Sutradara, Staring Dibintangi , Location Lokasi B. Mengevaluasi Pascaproduksi Jika tahap produksi sudah berhasil dilewati, kali ini menuju ke tahap Pasca Produksi sebagai akhir dari keseluruhan proses dasar pembuatan video, animasi dan musik digital. Tahap pasca produksi merupakan proses finishing, tahap ini menugaskan kita untuk dapat menambahkan modifikasi akhir yang dapat membuat animasi terlihat lebih bagus. Tetapi jangan terlalu banyak menambahkan modifikasi atau hiasan akhir, dan usahakan agar hasil akhir tetap didalam jalur atau tidak terlalu rumit untuk ditonton. Terdapat beberapa proses didalamnya seperti Compositing, Color Correcting, Dubbing / Musik / Sound Effects, dan Final Output. 1. Compositing Compositing atau bisa juga disebut dengan proses penggabungan hasil render dari tahap produksi sebelumnya, proses ini sangatlah membutuhkan keterampilan dalam video editing. Kalian harus memotong cuplikan yang tidak dibutuhkan dan menggabungkan scene-scene yang terdapat didalam animasi yang sedang dibuat. Biasanya dalam proses ini, penambahan transisi video selalu diaplikasikan. Compositing sangat mempengaruhi durasi film beserta scene didalam nya. 2. Color Correcting Bagaimanapun, warna adalah unsur penting dalam suatu gambar tetap ataupun gerak. Warna dapat menghidupkan bahkan menghasilkan aura tertentu. Maka dari itu, Color Correcting sangatlah penting dalam tahap Paksa Produksi. Proses ini dapat mengubah panorama film sesuai mood, kita bisa gunakan beberapa efek warna untuk diaplikasikan ke film animasi yang sedang kita buat. Diantaranya Color Corrector, Color Channel, RGB Settings, Hue/Saturation, dan lainnya. 4. Dubbing / Musik / Sound Effects Beberapa produser, filmmaker, editor, ataupun animator memiliki cara tersendiri dalam melakukan proses dubbing atau penambahan suara pada film mereka. Ada yang terbiasa dengan merekam atau menambahkan audio pada tahap Pra-Produksi, Produksi, bahkan Paska Produksi. Hal ini bebas dilakukan jika film yang kita kerjakan adalah film animasi. Poin pertama, misalkan kita mempersiapkan audio pada saat Pra-Produksi, maka proses animasi misal animasi mulut pada tahap Produksi akan mencontoh hasil dubbing dari tahap Pra-Produksi. Jika merekam atau menambahkan audio pada saat Produksi, proses pengaplikasian audio akan bersamaan dengan proses animasi. Dan pada saat Paska Produksi, ini adalah waktu yang tepat untuk merekam dan menambahkan audio. Jika proses rekaman sudah selesai, usahakan tambahkan audio setelah proses Compositing dan Color Correcting. Sesuaikan dengan animasi. Jangan lupa tambahkan musik atau sound effect nya juga. Animasi diutamakan lalu audio karena dapat memudahkan proses penyuntingan, jika animasi yang menyesuaikan audio, proses penyuntingan animasi akan lebih lama apalagi dengan komputer seadanya. Berbeda dengan / jika audio yang menyesuaikan animasi, proses rekaman lebih ringan dan praktis daripada proses animasi itu sendiri. 3. Final Output Untuk proses akhir, yaitu Final Output. Proses ini adalah puncak dari keseluruhan produktivitas pembuatan video animasi dan musik digital. Final Output bisa dilakukan dengan proses exporting atau rendering. Pada proses ini, kalian akan mengatur atau menentukan opsi akhir secara detail untuk format film sesuai dengan kebutuhan. Sama seperti proses Rendering pada tahap Produksi, namun Final Output adalah proses akhir dan setelah itu tidak akan ada lagi proses penyuntingan yang dibutuhkan. Tahapan- tahapan dalam merencanakan suatu produk, kecuali? Membuat gambar kerja. Membuat project kerja. Membuat prototipe kerja. Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan. Kunci jawabannya adalah: B. Membuat project kerja. Dilansir dari ensiklopedia pendidikan, tahapan - tahapan dalam merencanakan suatu produk, kecuali membuat

Selama pandemi, bukan hal yang mengejutkan mendengar beberapa usaha harus gulung tikar akibat merugi. Bahkan mungkin salah satunya adalah usaha milik sobat. Namun jangan merasa begitu terpuruk dan menyerah dulu. Kali ini kita akan membagikan tulisan mengenai tahapan dalam membuat produk digital, barang kali ini dapat menjadi titik balik bagi kehidupanmu. Sederhananya, produk digital adalah produk yang tak memiliki bentuk fisik. Produk digital sendiri dapat berasal dari produk fisik yang kemudian didigitalisasi. Contohnya seperti buku menjadi e-book, tiket fisik yang terbuat dari kertas kini berbentuk gambar dan hanya perlu diperlihatkan kepada petugas melalui telepon seluler milik kalian. Banyak hal yang dapat menjadi bisnis dan sumber pendapatan dari produk-produk digital. Misalnya kalian membuat lagu dan soundtrack. Kalian juga dapat menjual hasil jepretan ponsel kalian di internet. Bahkan, jika kamu cukup hebat dalam dunia coding, kamu bisa buat aplikasi untuk dipasarkan loh. Nah, pertanyaannya bagaimana cara dan tahapan untuk membuat produk digital sehingga menjadi produk yang diminati dan laku di masyarakat? Mari kita simak ulasan berikut ini Daftar Isi 1. Temukan Ide2. Analisa Pasar3. Buat Value Proposition dan Bentuk Produk4. Cegah Pembajakan5. Lakukan Uji Coba6. Peluncuran Produk 1. Temukan Ide Sumber Gambar Sebelum membuat sebuah produk digital, kalian mesti memiliki ide mengenai produk apa yang akan kalian jual. Biasanya bagi sebagian orang, mencari ide itu lumayan sulit. Oleh karena itu, kalian memulainya dengan melihat kegiatan masalah, kendala atau hal – hal yang dibutuhkan masyarakat di sekitar kalian. Misalnya, banyak orang yang kesulitan untuk menemukan alamat rumah. Dari permasalahan tersebut, kalian bisa mencari solusi yang dapat dijadikan bisnis produk digital kalian, contohnya seperti aplikasi peta digital. Selain itu, ide produk digital kalian harus jelas dan mendetail, menarik, solutif. Apa yang kalian tawarkan kepada masyarakat, apa solusi permasalahannya, bagaimana cara kerjanya, dan fitur utama apa saja yang harus ada. Jadi pastikan ide yang kalian miliki jelas, menarik, dan solutif sehingga memang diminati dan dicari oleh masyarakat. Baca 7 Ide Membuat Toko Online dengan Website Builder 2. Analisa Pasar Sumber Gambar Langkah selanjutnya juga salah satu yang tidak kalah penting, yakni mengidentifikasi siapa dan bagaimana konsumen dapat memberi produk kalian. Dalam membuat suatu produk digital, seperti yang kita jelaskan di atas, baiknya produk tersebut dapat menjawab permasalahan yang ada di masyarakat sebagaimana contoh yang telah penulis berikan sebelumnya. Sederhananya, buatlah produk berdasarkan kebutuhan masyarakat. Jika kalian membuat produk tanpa melihat atau melewatkan analisa pasar. Bisa jadi produk kalian tak akan laku karena memang bukan produk digital yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, kalian membuat aplikasi pengantaran barang. Sedangkan di wilayah tersebut setiap toko telah menyediakan jasa antar barang gratis kepada pembeli mereka. Sehingga, bisa saja produk kalian tidak laku sebab kebutuhan masyarakat sebelumnya telah terpenuhi. Jadi, analisa pasar begitu penting ya sobat. Baca Hobi Menulis? Ketahui 5 Perbedaan antara Copywriter dan UX Writer 3. Buat Value Proposition dan Bentuk Produk Dalam membuat sebuah produk, kalian mesti memiliki value proposition. Value proposition sendiri merupakan keuntungan apa yang bisa diperoleh oleh konsumen kalian. Misalnya, kalian ingin membuat marketplace khusus penjualan makanan untuk masyarakat yang cukup sibuk sehingga tidak sempat memasak. Kalian harus membuat penawaran yang menarik agar para konsumen maupun penjual makanan ingin menggunakan aplikasi kalian. Contohnya, buatlah promo makanan bagi konsumen marketplace dan berikan pelayanan dengan cepat. Kalian juga bisa memberikan fasilitas-fasilitas tambahan kepada konsumen seperti kotak dialog agar pembeli dan penjual dapat membuat kesepakatan mengenai makanan apa yang akan dibuat. Selain itu kalian mesti menentukan bentuk produk yang akan kalian jual. Misalnya kalian ingin menjual resep dan tutorial makanan simple. Kalian bisa memilih untuk membuat resep itu dalam bentuk e-book, video, atau bahkan kelas memasak secara online. Menentukan format produk itu penting ya, sobat. Sebab format produk dapat menjadi pertimbangan dalam memilih produk digital. Misalnya, orang yang cepat menangkap pelajaran melalui bentuk visual mungkin akan memilih produk digital dalam bentuk video karena lebih mudah untuk dimengerti olehnya. Jangan malah sebaliknya, target pasar lebih menyukai produk digital dalam format video tapi kalian malah menawarkan produk dalam bentuk e-book. Karena itu, baiknya format produk disesuaikan dengan minat target pasar. Intinya, tawarkanlah manfaat produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat semenarik mungkin. Baca juga 6 Cara Memanfaatkan Gadget Untuk Meningkatkan Produktivitas 4. Cegah Pembajakan Nah, bagian ini amatlah penting bagi kalian yang ingin membuat bisnis produk digital. Jika mendengar kata pembajakan, kalian mungkin berpikir tentang bajak laut yang merebut kapal rempah-rempah. Tapi pembajakan dalam dunia produk digital bukan sebar-bar itu ya hehe. Kalian masih ingat dengan tersebarnya e-book tanpa seizin penulisnya? Yah, kurang lebih seperti itulah bentuk pembajakan. Produk digital kalian dapat diambil dan ditiru lalu dijual di pasaran. Hal tersebut tentunya begitu merugikan kalian sebagai produsen produk digital yang asli. Oleh karena itu, kalian dapat mencegahnya dengan memberikan penanda seperti watermark, menampilkan aturan hukum terhadap Hak Kekayaan Intelektual HAKI atau bahkan mendaftarkan legalitas merek dan hak cipta hingga memiliki kekuatan hukum. Kalian juga bisa memasang berbagai proteksi lainnya seperti konten yang tak dapat di copy paste, tak bisa di screenshot, dan bahkan tak bisa diunduh. 5. Lakukan Uji Coba Setelah seluruh rangkaian proses di atas selesai, kalian harus melakukan tes terlebih dahulu. Mengapa harus melakukan tes? Sebab melalui tes kalian dapat mengetahui kekurangan atau gap yang ada dalam produk kalian. Misalnya kalian membuat produk digital berupa aplikasi. Kalian bisa mengecek apakah aplikasi kalian sudah aman dari hacker atau mengecek hal-hal kecil seperti bug. Jika kalian sudah melakukan tes, kalian bisa membuat atau menyempurnakan produk kalian sebelum dirilis di pasar. Sumber gambar 6. Peluncuran Produk Apabila produk kalian telah rampung dan sudah melewati tahapan testing dengan baik, maka produk kalian dapat dilucurkan ke pasaran. Nah, di mana sih kita dapat menjual produk digital kita? Produk digital dapat dijual di mana saja tergantung jenis formatnya. Misalnya kalau mau jual aplikasi mobile dapat dimasukkan ke appstore, sedangkan untuk e-book dapat dijual di situs yang kalian buat sendiri atau situs khusus seperti “toko” buku online. Jangan lupa untuk menyiapkan strategi pemasaran yang apik agar para target tertarik untuk membeli produk digital buatan kalian, ya. Itulah tadi beberapa langkah yang dapat kalian lakukan dalam membuat sebuah produk digital. Eitss..tapi… bagaimana kita belajar tahapan membuat produk digital dengan lebih detail dan terarah? Lalu, siapa yang mau ngajarin? Apakah ada orang yang expert yang mau berbagi ilmunya? Nah, untuk menjawab rasa penasaran itu, kita punya rekomendasi Kelas Merancang Produk Digital dari Skill Academy, nih! Mungkin kalian sudah banyak yang tahu tentang Skill Academy, salah satu platform belajar peningkatan skill yang paling populer di Indonesia. Bisa di simak di sini 6 Keunggulan Skill Academy sebagai Platform Pelatihan Skill Direkomendasikan Nah untuk Kelas Merancang Produk Digital ini sendiri, nanti kalian akan mendapatkan 14 topik bahasan dengan total 65 materi. Kalian juga bisa bertanya kepada instruktur serta mendapatkan penawaran bonus berupa Career Mentoring, loh. Nah, buat yang kamu tidak sabar ingin belajar lebih lanjut, langsung beli kelas di sini. Terimakasih sudah membaca artikel ini ya. Buat kamu tertarik dengan kelas pelatihan online Skill Academy ini gunakan kode referal RUANGMJT7QIZYN20 atau klik di sini. Kamu bisa mendapatkan pulsa Rp. – setiap pembelian kelas dengan kode referal kami. *Artikel ini telah ditulis berdasarkan referensi dan situs media online terptercaya seperti dan lain sebagainya.

terjawabBerikut adalah tahapan untuk pasca produksi digital kecuali? b.background c.coloring d.story board Iklan Jawaban 3.5 /5 26 christianijelita Jawaban: b.background Penjelasan: maaf kalau salah hmmm Sedang mencari solusi jawaban TI beserta langkah-langkahnya? Pilih kelas untuk menemukan buku sekolah Kelas 5 Kelas 6 Kelas 7
Kegiatan pascaproduksi pada dasarnya adalah kegiatan editing. Editing video merupakan proses menyusun dan menata hasil rekaman gambar menjadi satu keutuhan berdasarkan naskah. Pada tahap pasca produksi semua bahan mentah produksi dikumpulkan untuk diolah. Untuk melakukan sebuah editing video diperlukan komponen paling dasar yaitu komputer. Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Komputer pribadi atau personal computer PC adalah istilah untuk komputer yang dikenal dan diketahui orang pada umumnya sehingga banyak orang yang tak akrab dengan bentuk komputer lainnya. Komputer teridiri atas 2 bagian besar yaitu perangkat lunak software dan perangkat keras hardware. Perangkat keras, terdiri dari ➢ Pemroses atau CPU sebagai unit yang mengolah data ➢ Memori RAM, tempat menyimpan data sementara ➢ Hard drive, media penyimpanan semi permanen ➢ Perangkat masukan, media yang digunakan untuk memasukkan data untuk diproses oleh UPS, seperti mouse, keyboard, dan tablet. ➢ Perangkat keluaran, media yang digunakan untuk menampilkan hasil keluaran pemrosesan CPU, seperti monitor, speaker, plotter, proyektor dan printer. Perangkat lunak, terdiri dari ➢ Sistem operasi adalah program dasar pada komputer yang menghubungkan pengguna dengan hardware komputer. Sistem operasi yang biasa digunakan adalah Linux, Windows, dan Mac OS. Tugas sistem operasi termasuk mengatur eksekusi program di atasnya, koordinasi input, output, pemrosesan, memori, serta instalasi software. ➢ Program komputer merupakan aplikasi tambahan yang dipasang sesuai dengan sistem operasinya. a. Proses Editing Video Pekerjaan editing meliputi capturing/importing, pemotongan, penggabungan, penyisipan gambar, transisi dan gambar pendukung lainnya serta pemaduan suara. a. Capturing/Importing Proses memindahkan hasil rekaman gambar dari kamera ke perangkat editing dapat dilakukan dengan cara capturing/importing. Capturing dilakukan bila hasil rekaman tidak berupa file video, sedangkan importing dilakukan bila hasil rekaman berupa file video yang dapat dibaca oleh perangkat editing. b. Pemotongan Proses memotong hasil rekaman gambar untuk mendapatkan hasil potongan video yang lebih baik. c. Penggabungan Proses ini adalah proses penggabungan antarpotongan gambar. d. Penyisipan. e. Pengaturan Transisi Transisi merupakan bentuk perpindahan antar potongan gambar untuk menjaga kontinuitas gambar, membentuk suasana, pembeda waktu dan tempat. Jenis-jenis transisi adalah sebagai berikut 1 Cut/Cut To Cut berfungsi sebagai perpindahan atau transisi dari satu gambar atau adegan ke adegan yang lain secara langsung. Cut digunakan untuk hal-hal sebagai berikut a Menyatakan kesinambungan cerita b Menggambarkan detail objek c Menciptakan suasana kejadian tegas, tegang, dan semangat 2 Dissolve Dissolve adalah perpindahan gambar secara tumpang tindih dari akhir suatu shot dengan awal dari shot berikutnya. Dissolve berfungsi sebagai jembatan potongan gambar yang secara berangsur-angsur terjadi perpindahan gambar. Dissolve juga digunakan untuk a Menciptakan suasana kejadian romantis, halus, mengalir, dan sedih b Menyatakan waktu lampau atau lamunan masa depan 3 Wipe Wipe berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dengan gambar berikutnya dengan cara bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain menggunakan pola bentuk tertentu. Wipe digunakan untuk a Menciptakan suasana ceria, bahagia, glamour b Memberikan kesan retro 4 Fade/Fading Fading adalah efek optik yang digunakan untuk keperluan transisi. Fading berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dari gelap perlahan-lahan menjadi tampak gambarnya fade in atau dari gambar berubah secara berangsur-angsur menjadi gelap fade out. Fade berfungsi untuk a Sebagai awal dari sebuah adegan b Membedakan perubahan waktu f. Pemaduan Suara g. Rendering Proses akhir dari proses editing adalah penyatuan hasil editing menjadi satu kesatuan video yang utuh yang terjadi pada proses rendering. b. Editing Untuk melakukan sebuah editing video diperlukan peralan komputer/laptop dan menggunakan aplikasi editing video. Terdapat banyak aplikasi editing video saat ini. Berikut akan dicontohkan penyuntingan editing menggunakan Windows Movie Maker. Windows Live Movie Maker adalah perangkat lunak yang merupakan bagian dari Windows Live Essentials. Fungsi utama program ini adalah untuk melakukan olah digital terhadap gambar bergerak video, misalnya untuk menambahkan efek visual, atau menambahkan redaksi singkat yang berhubungan dengan video yang sedang disunting. Format file hasil rekaman yang dapat diimpor ke Windows Movie Maker adalah sebagai berikut. 1. File video berformat .asf, .avi, .mwv, .mp4, .mpeg, .mpg, .m1v, .mp2 2. File audio berformat .wav, .snd, .au, .aif, .aifc, .aiff, .mp3 3. File Windows Media berformat .asf, .wm, .wma, .wmv 4. File gambar berformat .bmp, .jpg, .jpeg, .jpe, .jfif, .gif, .png Program kecil ini memiliki berbagai fitur dasar penyuntingan video yang sangat sederhana, namun sudah mencukupi bagi para pengguna pemula. Berikut ini adalah panduan penggunaan Windows Movie Maker versi Windows 7. 1. Memulai Penyuntingan Untuk memulai menggunakan aplikasi, bukalah aplikasi windows movie maker dengan mengklik 2 kali pada icon windows movie maker. Gambar 17 Memulai windows Movie Maker 2. Memulai dan Menyimpan Sebuah Proyek Sebelum bekerja dengan video, proyek yang akan dibuat harus disimpan terlebih dahulu. Untuk menyimpan proyek tersebut, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. Pilih tombol menu file, dan pilih simpan proyek. Lanjutkan dengan mengisi File name, kemudian tekan tombol simpan proyek save. Proyek tersebut juga dapat disimpan dengan memilih simpan proyek sebagai. Gambar 18 Menu File Save Gambar 19 Proses Menyimpan Proyek Save As 3. Menambahkan File yang akan di edit/Importing Digital Movies and Photos a. Pilih menu Beranda Home dan klik tombol “Tambahkan video dan foto” Add videos and photos. Gambar 20 Menambahkan Video b. Cari video atau foto yang akan diedit lalu pilih file dan tekan tombol “open”. Gambar 21 Memilih Video 4. Memotong Video Menggunakan Fitur Split Drag garis hitam di tempat manapun yang diinginkan untuk memotong video. Pilih menu edit lalu klik tombol “Pecah” Split. Gambar 22 Memecah Video 5. Menambahkan Transisi Video Pilih dulu potongan video yang akan diberi transisi. Kemudian pilih tab Animasi Animation, pilih salah satu jenis transisi yang tersedia ssesuai dengan kebutuhan. Gambar 23 Menambahkan Transisi Video 6. Menambahkan Teks Menggunakan Fitur Caption Pilih potongan video yang akan diberi teks, klik menu Beranda Home. Pilih Keterangan Caption pada bagian kanan. Gambar 24 Menambahkan Keterangan Caption pada Video Teks keterangan akan muncul pada bagian bawah video. Klik dalam kotak tulisan enter text here dan tuliskan teks video yang diinginkan. Gambar 25 Menambahkan Teks pada Video 7. Menambahkan Judul dan Daftar nama/credit title Pilih menu Beranda Home, klik tombol Judul Title untuk memberikan judul. Klik Daftar nama Credits maka akan berisi pilihan submenu drop down yang meliputi Daftar nama Credits, Sutradara Director, Dibintangi Staring, Lokasi Location. Gambar 26 Menambahkan Judul dan Daftar Nama Maka akan muncul layar hitam dengan kotak teks, kemudian klik di dalam kotak tersebut dan tuliskan Judul video atau Daftar nama. Sesuaikan dengan judul, daftar nama, lokasi, pemeran. Gambar 27 Menambahkan Judul dan Daftar Nama 8. Menambahkan Suara Menggunakan Menu Tambah Musik Add Music Untuk menambahkan suara atau musik ke Windows Movie Maker agar video yang dibuat lebih menarik, lakukanlah langkah-langkah berikut. a Pilih menu Beranda Home kemudian klik ikon “Tambah musik” Add Music Gambar 28 Home Add Music b Pilih lokasi folder tempat disimpannya file musik/suara. Pilih file musik/suara yang diinginkan kemudian tekan tombol Open. Gambar 29 Menambahkan Suara Setelah file musik/suara dibuka, volume musik dapat diatur dengan memilih tab Opsi Option lalu klik menu Volume Musik Music Volume, dan aturlah volumenya. Gambar 30 Mengatur Volume Musik 9. Simpan Video Save Movie Gambar 31 Simpan Video Pilih menu File kemudian klik Simpan Film Save Movie. Setelan setting dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Contoh pilih untuk komputer for computer. Pada kotak dialog simpan film gambar di bawah, ketik pada File Name sesuai dengan nama file yang diinginkan. Format *.mp4 atau *.wmv dapat dipilih pada tipe Save as type yang disediakan. Klik Save untuk mengakhiri akhir proses penyimpanan. Gambar 32 Simpan Video Save Movie Hal-hal yang harus diperhatikan pada editing video, antara lain 1. apabila format file video tidak terdukung support oleh aplikasi editing, format file video dapat dikonversi dengan menggunakan aplikasi convert misalnya Format Factory, Total Video Converter, Any Video Converter, dan lain sebagainya. 2. di dalam editing kontinuitasnya harus terjaga. Pada tahap pascaproduksi semua bahan mentah produksi dikumpulkan untuk diolah. Berikut ini merupakan beberapa fungsi dalam tahapan editing video 1. Fungsi Editing Video Editing video merupakan proses menyusun dan menata video shoot atau hasil rekaman gambar menjadi suatu rekaman gambar yang baru. Pekerjaan editing adalah berkaitan dengan proses pascaproduksi, seperti gambar, penyatuan gambar, dan pemotongan pengisian gambar, colour correction, sound mixing, dan capture video. 2. Fungsi Sound Fungsi sound meliputi sejumlah keperluan, seperti pembuatan musik ilustrasi, pembuatan sound effect, dan sound recording untuk keperluan dubbing narasi. 3. Fungsi Image Editing Fungsi image editing merupakan penunjang elemen grafis untuk keperluan editing video yang dipergunakan dalam pembuatan judul dan ilustrasi. 4. Fungsi Animasi dan Visual Effect Fungsi animasi dan visual effect merupakan bagian video berupa animasi atau visual effect. 5. Fungsi Distribusi Produk video yang telah dibuat mungkin selanjutnya akan didistribusikan kepada pemirsa yang merupakan target komunikasi dari produk video tersebut. Setelah proses editing, video menghasilkan format file tertentu, file ini kemudian diupload ke akun youtube sekolah, web sekolah, atau ke akun social media sekolah yang nantinya bisa diteruskan anak-anak ke media sosialnya masing-masing.
Иμօсωхреφ ኩρիжοшафУኦዶмոշ αбеκο ሓеηխՁезубጿн ቧоփሆգиզև
Հяծ ቷውапонስኹሮеса ցԱпс зэм нуጪխтвиμ
Ωጡኅጭужι слоηևвр ፄтрխσንдИዶեхዘхру ዋሟպуፔሺхрየ иклιгυкСвըψո всиጼ
Эσዖ ኺሶф сθςեславрሓ срօնисεУкօդխվኁйуጣ скасреዴυвс
Скωզохо щасозቭфε ифዠжըгупрТропсазв ፀሖохрΜቹνοбр оχሉфаህэ онαηе
TahapanTahapan Produksi. Video 1. TAHAP PRAPRODUKSI • • Praproduksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi (shooting film atau video). Pada intinya tujuan praproduksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan. Kalau ingin bekerja di industri kreatif, terutama perfilman, salah satu tahap kerja yang harus kamu ketahui adalah post production. Seperti judul artikel, tahap yang sering disingkat menjadi “post-pro” ini berisikan proses penyempurnaan sebuah karya, apa pun bentuknya. Nah, untuk mempelajarinya lebih lanjut, Glints sudah menyiapkan penjelasan mulai dari pengertian, tahapan apa saja yang dilewati, dan juga contoh beserta workflow-nya. Baca artikel ini sampai tuntas, ya! Apa Itu Post Production? © Pertama-tama, kita akan membahas pengertian istilah ini terlebih dahulu sebelum menyelam lebih dalam. Kata Studio Binder, post production adalah tahapan akhir setelah pre-produksi dan produksi sebuah karya. Karya yang biasanya sudah pasti memiliki tahap ini dalam workflow-nya adalah film atau karya audiovisual lain seperti video klip, misalnya. Dalam post production, editor akan menggabungkan hasil rekaman dan mengeditnya menggunakan efek, lalu memasukkan musik latar atau bisa juga voice over, dan elemen lainnya yang akan melengkapi. Pada tahap ini tentu bukan hanya editor saja yang punya peran penting. Ada sound engineer, dubber, foley artist, editor online dan offline, dan masih banyak lagi. Terdapat kerja sama antara banyak pihak yang akan menyempurnakan sebuah film atau karya audiovisual lainya. Durasinya pun berbeda-beda, ada yang bisa selesai dalam hitungan hari, ada juga yang bisa sampai bertahun-tahun pengerjaannya. Itu semua tergantung dari skala proyek yang dikerjakan. Workflow Post Production © Setelah tahu apa itu post production, sekarang saatnya masuk ke dalam penjelasan singkat seputar workflow-nya. 1. Admin data Proses pertama dalam post production adalah admin data. Kamu perlu mengecek setiap rekaman yang sudah diambil, mengkategorikannya ke dalam tiap scene yang akan diedit, dan tentu saja menyimpan back up-nya. Langkah ini sangatlah penting, karena kalau tiba-tiba software pengeditan rusak dan data-data di dalamnya ikut hilang, setidaknya kamu masih punya data aslinya. 2. Penggabungan dan pengeditan rekaman Setelah itu, pemilihan dan penggabungan hasil rekaman ke dalam adegan. Pada tahap ini, editor akan mengurutkan rekaman dari shot list dan script yang telah dibuat pada pre-production, dan tentu saja mengikuti arahan sutradara. 3. Pengeditan suara Tahap selanjutnya dalam post production adalah pengeditan suara yang ada di video. Biasanya, sound engineer-lah yang bertanggung jawab untuk menghilangkan noise di latar, mengoptimalkan suara tokoh utama, dan sebagainya. Suara yang sudah diedit nantinya akan dimasukkan dan diselaraskan dengan video yang telah diedit sesuai urutannya. 4. Memasukkan musik latar Kalau urutan gambar sudah tepat dan suara sudah diedit, saatnya memasukkan musik latar. Musik latar berbeda dengan suara latar, karena biasanya sebuah film menggunakan komposisi yang dibuat khusus untuk produksi tersebut. Masterclass menyebutkan bahwa memasukkan musik pada tahap post production bisa menonjolkan mood yang ingin ditonjolkan sebuah adegan. 5. Pemberian efek visual Setelah musik dimasukkan, saatnya memberikan efek visual ke karyamu. Biasanya, akan ada tim khusus yang mengerjakan efek ini. 6. Color correction Selanjutnya, color correction atau color grading. Dilansir dari Skillshare, proses ini dilakukan untuk menyamakan tone dari keseluruhan karya audiovisual. Kalau pun ada beberapa adegan yang butuh ditonjolkan dan warnanya berakhir berbeda, setidaknya dalam perbedaan tersebut tetap terdapat konsistensi. Misalnya, sebuah film sedang menceritakan adegan bahagia yang tiba-tiba berubah jadi sedih. Untuk menonjolkan transisi tersebut, dibutuhkan perubahan warna secara halus atau drastis, tergantung arahan sutradara agar mood-nya pun ikut berubah. Jadi, bukan hanya musik saja yang berperan dalam mengatur mood sebuah film, warna pun bisa. 7. Penambahan kredit dan subtitle Tahap terakhir dalam post production adalah penambahan kredit, judul, dan subtitle jika diperlukan. Intinya, semua elemen grafis yang bisa ditambah di akhir pengeditan. Itu dia penjelasan lengkap seputar post production mulai dari pengertian sampai workflow-nya. Kalau sudah mengerti dan semakin tertarik untuk bekerja di industri kreatif, kamu bisa kunjungi job marketplace Glints untuk mencari lowongannya. Ada lowongan editor, script writer, dan masih banyak lagi. Yuk, langsung sign up untuk segera melamar! What is Post-Production? A Quick Rundown & Why Trust Matters Learn About the Postproduction Process in Film Post Production for Film and Video A Step-by-Step Tutorial
Berikutulasan terkait biaya produksi tersebut mulai dari pengertian, contoh, cara menghitung, dan unsurnya. 1. Pengertian Biaya Produksi. 2. Jenis-jenis Biaya Produksi. 2.1 Biaya Tetap (Fixed Cost) 2.2 Biaya Variabel (Variabel Cost) 2.3 Biaya Rata-Rata (Average Cost) 2.4 Biaya Marginal.

Metodologi yang paling umum dipakai pada proses produksi Multimedia adalah yang biasa disebuat dengan alur produksi 3 tahap. Secara umum, proses produksi multimedia dirancang dengan menjalankan 3 tahap sebagai berikut; Pra produksi / Pre-Production Produksi / Production pasca produksi / Post-Production 1. PRA-PRODUKSI Tahap pra produksi adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan persiapan sebelum melakukan produksi. Tahap ini biasanya berjalan sangat lama bahkan terkadang sampai menyita sumber daya waktu 75 % dari keseluruhan produksi. Tahap pra produksi terdiri dari beberapa langkah, antara lain VISI DAN KONSEP, TUJUAN, TARGET AUDIEN, AUTHORING TOOL, MEDIUM DELIVERY, PLANNING STORY BOARD, CONTENT OUTLINE, BUDGETING, SCHEDULING, ASSET MANAGEMENT, TESTINGSATFFING COPYRIGHT/HAK CIPTA , LEGALITAS,ROYALTY CLIENT SIGN OFF AND FUNDING BRAINSTORMING, UP DATE TECHNOLOGY DESIGNER, STORYBOARDER, DIRECTOR , MUSIC COMPOSER, PRODUCER, ECT KONTEN, SERVICES, ARSITEKTUR INFORMASI, INTERAKSI, NAVIGASI,THUMBNAIL, MOCK UP Konseptualisasi atau ide Proses pembuatan multimedia dimulai dengan sebuah “gagasan” atau “visi” yang merupakan titik awal konseptual. Ide harus bisa menjawab pertanyaan mengapa mengembangkan sebuah proyek multimedia; – Apakah multimedia merupakan opsi yang terbaik, atau paling efektif jika dibandingkan dengan bentuk print media ? – Apakah konsep atau ide mengandung nilai jual tinggiprofitable? – Siapa yang akan menjadi pengguna akhir dari produk multimedia ini? – seperti apa platform pemutar multimedia mereka? Tujuan proyek Pengembang multimedia harus menentukan tujuan yang harus dicapai oleh produk akhir multimedia tersebut. Tujuan harus bisa dihitungmeasurable dan ditelaah dari sudut pandang pengguna. Target Audience Kepada siapa produk multimedia akan ditujukan bisa dilihat berdasarkan demografinya – Umur – Gender – Latar belakang pendidikan – Strata sosio ekonomi – Latar belakang etnis – Bahasa – Profesi – Ekspektasi Media Bagaimana pesan/konten bisa menjangkau pengguna, media apa yang paling sesuai digunakan; – CD-ROM – Disk – web – Intranet – kiosk – Perangkat apa yang dimiliki oleh pengguna – Hambatan teknis apa yang harus dilalui Authoring Tools Pengembang menentukan tool-tool authoring apa yang digunakan. Authoring adalah sarana untuk menggabungkan semua elemen; Text, graphics, animation, Sound, video. Planning Dalam tahapan ini perlu adanya perencanaan yang matang pada awal sebelum project dimulai. Perencanaan meliputi – Time Planning membuat timeline project secara detail mulai dari proses konsep, desain, sampai produksi. – Work Planning Membuat workflow yang jelas. Tahapan demi tahapan disebutkan secara detail – Financial Planning/Budgeting Membuat perhitungan biaya yang jelas dan rasional. Legalitas Produsen dan pengguna program multimedia harus menyadari dan mematuhi undang-undang hak cipta. Multimedia, menurut definisi, menggabungkan berbagai unsur dari berbagai sumber, maka dari itu adalah penting untuk mengetahui bagaimana penggunaan materi-materi diatur dalam batasan hukum. Juga penting untuk mendapatkan hak cipta untuk produksi sendiri, setelah produksi selesai. 2. PRODUCTION Tahap produksi merupakan tahap implementasi pra-produksi dimana semua anggota tim pengembang multimedia bekerja. Secara umum tahap produksi multimedia adalah sebagai berikut ELEMEN, SPECIAL EFFECTS, MUSIC, PROOFING, EDITING, ASEMBLY, FORMATING, COMPRESSION INTEGRATION OF CONTENT AND SOFTWARE TESTING, REVISE, DOCUMENTATION Konten Konten adalah obyek-obyek yang terdapat pada aplikasi yang sedang dikembangkan. Pemrosesan isi Proofing, editing, assembly, formatting, compression Pengintegrasian isi dan software Produk harus memudahkan pengguna untuk mengakses atau menggunakannya, serta software yang digunakan harus up date Merevisi isi dan software Menetapkan desain akhir, produk yang terbaik biasanya hasil dari umpan balik dari testeryang berkesinambungan dan modifikasi yang diimplemantasikan pada seluruh proses produksi Membangun / membuat versi alfa Ditetapkannya fungsionalitas, kelengkapan implementasi utama, mengintegrasikan semua modul dalam satu kesatuan. Evaluasi Mengevaluasi setiap hambatan yang terjadi, hasil evaluasi harus dibuat catatannya serta catatan antisipasinya ini penting untung pegangan proyek berikutnya yang akan dibahas pada saat memulai proyek selanjutnya, untuk menge-liminir kesalahan serta gangguan Merevisi software dan isi berdasarkan evaluasi Temuan-temuan dijadikan acuan untuk merevisi kekurangan baik, itu berupa software atau isi. Membangun / membuat versi beta Versi alfa direvisi dan di launching ulang sebagai versi beta. 3. TAHAP PASCA-PRODUKSI Adalah tahap penyelesaian produksi mutimedia menjadi hasil akhir. Tahap Pasca produksi/Post Production diterapkan terutama pada bidang multimedia broadcasting; program television, video, audio recording, photography dan animasi. Setelah aplikasi beta diuji dan direvisi, itu memasuki tahap pengemasan. Produk akhir bisa dibakar ke CD-ROM atau dipublikasikan di internet sebagai sebuah konten web. PROOF CONTENT, PROOF TESTING, CHECK FOR UNEXPECTED ERRORS ACHIEVE ALL PRODUCTION MATERIAL DOCUMENTATION, AFTER SALES,SOURCE ASSET, MASTER DIGITAL FILES, FINAL ASSETS, REVISE CONTENT AND SOFTWARE Evaluasi Evaluasi terakhir dilakukan setelah mendapat umpan balik dari beta testing. Merevisi Revisi pada pasca produksi berarti melakukan penyesuaian akhir pada produk berdasarkan hasil evaluasi sebelum produk dilaunching. Meluncurkan produk jadi Produk disebarkan kepada pengguna atau diserahkan kepada klien.

Askedby wiki @ 29/07/2021 in biologi viewed by 104 persons. (2) induk ikan dibiarkan selama 10 hari. Gaya Gaya Fifa Online Soft Educaiton Berikut ini adalah saluran reproduksi pada pria secara urut yaitu; Tahapan sistem produksi pembenihan ikan lele adalah sebagai berikut kecuali. 2) siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan

Seperti yang diketahui didalam proses mengahasilkan produk-produk cetakan majalah dan lain sebagainya terdapat tiga fase atau tahapan penting yang harus dilalui yaitu Pracetak pre press, Cetak press, dan Finishing post press. Dimana dari setiap fase atau tahapan penting tersebut terdiri dari beberapa langkah kecil yang pada akhirnya nanti sangat menentukan produk akhir cetakan yang dihasilkan. Dimana salah satu tahapan terpenting tersebut adalah fase Pasca cetak post press yang juga merupakan tempat inti dilakukannya pengolahan finishing pada cetakan. Pasca cetak post press Pasca cetak adalah suatu kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan cetak selesai. Bisa merupakan suatu kegiatan lanjutan atau kegiatan yang memang dilakukan hanya untuk kegiatanpekerjaan pasca cetak itu sendiri pada perusahaan yang kusus menangani kegiatan tersebut. Dapat dilakukan dengan kegiatan manual maupun masinal memakai permesinan yang otomatis penuh. Beberapa jenis proses pasca cetak pada percetakan khususnya untuk proses cetak offset yaitu A. Proses potong. B. Folie atau Hot Stamping. C. Emboss. D. Laminating. E. Punch. F. Kopek. G. Perfect bindingjilid lim. H. Varnish. I. Jahit benangkawat J. Nomerator. A. Proses potong Proses potong atau sisir kertas adalah proses yang bertujuan untuk membagi beberapa kertas hasil cetak tadi menjadi beberapa bagian atau bisa juga hanya sekedar untuk merapihkan kertas sisir kertas. Serta merapikan kertas yang akan di cetak dan meratakan hasil dari cetakan dan penjilidan sebelum maupun sesudah buku selesai dijilid. lihat gambar Gambar Gambar mesin potong B. Folie atau Hot Stamping Folieatau Hot Stamping adalah proses pemberian hasil cetakan dengan tulisan atau gambar “metalik” seperti warna emas, perak, dan yang lainnya. Bertujuan untuk memberikan nuansa lain dari hasil cetakan yang sudah ada, terutama yang ditonjolkan, seperti Logo. Cara membuatnya bisa secara manual dengan alat hotprint tangan, atau dengan mesin HCAHDA mesin semi otomatis yang lainnya, dan mesin otomatis gabungan dari mesin Stand dan Folie. lihat gambar Gambar Mesin hot print manual C. Emboss Emboss adalah proses memberikan kesan hasil cetak dengan tulisan atau gambar dimana kesan tersebut berbentuk timbul atau tenggelam akibat press dari klise cetakan emboss. lihat gambar Gambar mesin emboss D. Proses laminating Proses laminating adalah proses dimana hasil cetak akan dilapisi dengan plastik mengkilat atau plastik buramdoff pada bagian luarnya sehingga menimbulkan kesan estetis tersendiri. Bertujuan untuk • Melindungi hasil cetakan dari goresan. • Melindungi rusaknya hasil cetakan karena basah. • Dan membuat jendela pada amplop, kotak–kotak. Macam–macam laminasi adalah laminasi biasa, satu muka maupun dua muka, laminating dofftidak mengkilap, dan laminating tiga dimensiFantasi. lihat gambar dan gambar Gambar Hasil laminating 3 dimensi Gambar Mesin laminating dingin E. Proses punch Punch adalah proses memotong kertas menjadi bentuk-bentuk tertentu akibat potongan pisau mesin punch. Bentuknya bisa berupa format untuk lipatan amplop, dus, dan lain sebagainya. Berikut adalah macam–macam pisau punch seperti • Model pisau berbentuk sudut 90 dengan bagian tajam berada ditengahnya. • Model pisau berbentuk sudut 45 dengan sudut tajamnya berdampingan bergaris lurus. • Model pisau terpotong–potong untuk perforasi. • Model pisau bergerigi untuk perporasi. • Model pisau tumpul untuk rit. Gambar Pisau Stand dan ram pada meja acuan Gambar blok pisau Stand dari mesin sistim Bobs F. Proses kopek Kopek adalah proses pemisahan kertas yang tadinya berupa lembaran hasil proses punch kemudian dipisahkan sisa-sisa pola tersebut agar kertas yang berbentuk dus siap untuk proses selanjutnya. G. Proses perfect binding Perfect bindingjilid lim adalah proses penjilidan tanpa menggunakan kawat ataupun benang namun menggunakan lim. Cara kerja Perfect binding adalah sebagai berikut • Memotong punggung buku kemudian blok buku di kibaskan ke kiri di lim, kemudian ke kanan di lim. • Kuras di lewatkan melalui pisau berputar, kemudian dipotong, lalu dikasarkan hingga memperoleh permukaan pengeliman yang lebih luas, kemudian baru dilim ada cara lain yaitu tanpa meng gergajinya, hanya dikasarkan, blok buku telah menjadi lembaran lepas. Selain cara kerja di atas perlu diperhatikan sistim pengerjaan sebagai berikut • Lakukan pengeliman dengan lim venil sekali sebagai dasar. • Kemudian di lim dengan lim panas. • Diletakkan kain kasa, kemudian dilim venil lagi dua tahap. • Diberi kain kasa lagi, kemudian baru di lim panas. • Lim venil di lakukan untuk penempatan lim panas lebih baik. Sistim lumbeck Blok buku dihimpit di antara dua batang dan di gerakan kian kemari melalui rol pengelim. Jarak antara blok buku dan rol pengelim dibuat sempit agar blok buku dalam keadaan terkibaskan dilewatkan rol pengelim sehingga dapat kena lim seluruh lembarannya. Pada sistim Perfect binding masinal memiliki 2 sistim, yaitu sistim martini dan sistim muller. Sistim Muller • Mesin sistim ini biasanya berbentuk bulat melingkar. • Tempat blok bukunya bisa banyak, ada yang sampai 25 kepala. • Sampulnya naik menuju ke blok bukunya yang sudah ada limnya. Gambaar mesin baby pony Sistim Martini • Mesin biasanya berbentuk Oval. • Bagian pemasukan blok bukunya tidak tertutup. • Pemasangan sampul blok bukunya yang turun. Gambar mesin perfect binding martini H. Proses varnish Varnish bertujuan untuk memberikan lapisan pelindung agar cetakan tidak mudah luntur dan mempunyai kesan kilap. Sehingga cetakan yang dihasilkan terlihat bagus. Varnish bertujuan sebagai berikut • Melapisi permukaan cetakan agar kelihatan lebih mewah karena mengkilat. • Melapisi permukaan cetakan agar lebih tahan lama, tahan goresan dan tahan kotor. • Melapisi permukaan cetak tertentu agar terlihat lebih Varnish . • Melapisi permukaan cetak agar tahan basah. Jenis varnish ada tiga jenis yaitu varnish kacacalender ,varnish ultra violet dan varnish lilin. Gambar mesin cetak offset dengan unit varnish Vernish KacaCalender Dilakukan pada mesin kusus yang melapisi varnish dengan di calenderkaca dilewatkan pada dua silinder baja yang menekan lembaran kertaskarton yang telah dilapisi varnish panas pada permukaannya. lihat gambar Gambar skema mesin vernish kacacalender Varnish Ultra Violet Varnish dengan cara ini dapat dilakukan pada mesin cetak biasa maupun pada mesin varnish kusus dengan memakai pengeringan dengan lampu sinar Ultra Violet. lihat gambar Gambar skema mesin varnish UV Varnish Lilin Varnish ini dengan bahan baku lilinparavin yang dipanaskan dalam bak pemanas di tempat tersebut juga terdapat silsinder pelapis bahan yang dilapisi lilin tersebut. lihat gambar Gambar skema mesin varnish lilin I. Proses jahit benangkawat Jahit benangkawat adalah proses penggabungan antara feel sehingga menjadi satu kesatuan dengan menggunakan kawat atau benang. Biasanya di gunakan pada hasil cetakan berupa buku ataupun majalah. Jahit benang manual biasanya dilakukang dengan cara • Dilakukan dengan tangan. • Jarum yang dipergunakan bisa dengan memakai jarum apa saja. • Benang yang dipergunakan adalah benang rami dan benang sutra. • Dapat dilakukan disembarang tempat. • Tidak memerlukan aliran listrik besar kecuali hanya untuk penerangan. Gambar mesin jahit benang Gambar mesin jahit kawat J. Proses nomorator Nomorator bertujuan untuk proses pengurutan halaman sebelum dilakukan proses pengeleman atau prosses jilid dan biasanya dilakukan jika lembaran yang telah tercetak itu memerlukan penomeran, seperti • Karcis parkir. • Karcis kendaraan umum, bis, kereta api, kapal laut, pesawat udara. • Pada dasarnya alat penomeran ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis. Secara teknis Nomorator di bagi tiga jenis sbb • Numerator tekan Mempunyai plunyerpenekan yang akan memindahkan angka jika tercetaktertekan sesuai yang dibutuhkan. Paling banyak dipergunakan dan tertutup sebagai acuan cetak. Numerator model ini biasanya mempunyai nomor ditekan tanda bintang atau disebut plunyer. Setiap kali cetak akan tertekan dan merubah angkanya. Angka itu dapat diatur cara berubahnya. lihat gambar Gambar mesin numerator tekan • Numerator bingkai Dipasang dalam satu bingkai kusus dimana jika batang bingkai terdorong maka semua angka akan meloncat. Dipasang pada bingkai kusus numerator. Numerator itu di dihubungkan dengan satu batang penekan yang akan tertarik jika dilewati landasan cetak. Jika batang penekan itu tertarik dan menarik batang itu maka semua nomor akan berubah. Numerator jenis ini tidak punya penekan. lihat gambar Gambar susunan numerator bingkai • Nurator tekan Rotasi Biasanya dipergunakan untuk mesin cetak kusus yang bergerak secara rotasi. 30 BAB IV HASIL DAN EVALUASI Prosedur Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek di CV. Bayu Mandiri berlangsung dalam waktu satu bulan dan proses kerja praktek dilakukan pada bagian post press sesuai dengan penempatan yang dilakukan oleh CV. Bayu Mandiri. Kerja praktek dilakukan disetiap hari Senin-Jum’at dengan waktu yang telah disesuaikan dengan jam kuliah untuk jam kerja resmi dari pihak CV. Bayu Mandiri yaitu hari senin-jum’at jam Absensi yang diberikan pihak kampus untuk ditanda tangani oleh pelaksana kerja praktek dan pembimbing kerja praktek di perusahaan maupun yang diberikan oleh perusahaan sebagai prosedur resmi terhadap semua karyawan perusahaan. Pelaksanaan Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek berdasarkan dari ketentuan yang telah diberikan oleh pihak perusahaan dan ditempatkan pada bagian Pre press. Pada bagian Pre press pelaksanaan kerja praktek dilakukan dengan beberapa metode dan berdasarkan perintah dari pembimbing kerja praktek yaitu Ibu Riwana pada bagian Pre press dan Bapak Iwan Dhamar selaku pimpinan perusahaan. PenciptaanIde : Tahapan ini adalah tahapan awal bagi kita dalam menentukan produk yang ingin diciptakan. Dalam tahapan ini biasanya kita memikirkan ide tentang produk apa yang ingin kita buat. Baik produk tersebut sudah ada di pasaran atau belum. Penyaringan Ide : Pada tahapan ini, kita mulai menyaring, menseleksi atau bahkan mengkombinasikan
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui alur atau proses praproduksi pada produk multimedia! Anak Kelas 12 SMK Jurusan Multimedia wajib baca, nih! — Di situasi pandemi sekarang ini, sebagian besar aktivitas dilakukan di dalam rumah. Biasanya nih, untuk menghilangkan rasa bosan, kita suka mencari hiburan, mulai dari main sosmed, nge-game, baca buku atau komik, hingga nonton film. Nah, kalo kamu, lebih suka melakukan apa nih, pas lagi bosan di rumah aja? Ternyata, game, buku, komik, dan film merupakan contoh dari produk multimedia, lho. Bahkan, konten-konten yang ada di sosial media pun, baik itu gambar maupun video, juga termasuk produk multimedia. Hmm, kamu tau nggak nih, apa yang dimaksud dengan multimedia? Pengertian Multimedia Multimedia adalah gabungan dua unsur atau lebih media, seperti teks, gambar, grafik, animasi, audio, atau video menggunakan alat bantu tools serta koneksi link, sehingga menghasilkan output tertentu, bisa berupa informasi menarik atau hal lainnya. Nah, jadi, selain sebagai hiburan, multimedia juga bisa digunakan untuk memberikan informasi kepada penggunanya, ya. Penggunaan multimedia ternyata lebih efektif loh dalam menyampaikan suatu informasi. Alasannya karena multimedia dapat merangsang beberapa indra manusia, seperti penglihatan, pendengaran, sampai penciuman. Dalam alur produksi produk multimedia, terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu proses praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Ketiga alur tersebut, termasuk ke dalam Standar Operasional Prosedur SOP. Nah, SOP sendiri merupakan prosedur atau tahapan pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan. Di artikel kali ini, kita akan membahas tentang alur praproduksi pada produk multimedia terlebih dahulu, ya. Jadi, stay tuned aja di ruangbaca untuk update-an materi selanjutnya. Mengenal Alur Praproduksi Oke, sebelumnya, ada yang sudah tau, apa itu praproduksi? Praproduksi atau sering disebut juga pre production merupakan tahap awal dari proses produksi. Di tahap ini, kita akan mempersiapkan segala macam hal yang akan diperlukan untuk proses produksi. Jadi, kalo diibaratkan nih, misalnya kamu ingin memasak sesuatu, maka tahap kamu membeli bahan-bahannya dan mempersiapkan peralatan masaknya, itu semua yang dimaksud dengan tahap praproduksi. Kenapa harus dipersiapkan secara matang? Alasannya karena tahap praproduksi memiliki peran penting terhadap kesuksesan atau kelancaran proses produksi. Oleh karena itu, tahap ini membutuhkan waktu yang lumayan panjang, dibandingkan dengan tahap produksi dan pascaproduksi. Hampir 70% dari kegiatan produksi produk multimedia itu dikerjakan di tahap praproduksi, lho. Tahapan Alur Praproduksi pada Produk Multimedia Nah, proses praproduksi ini terbagi menjadi sembilan tahapan. Waduh, banyak banget, ya! Kita akan membahas satu per satu setiap tahapannya secara rinci, nih. So, baca terus sampai habis, ya. 1. Menentukan Ide dan Konsep Tahapan yang pertama adalah menentukan ide dan konsep. Ide merupakan gagasan awal yang nantinya akan direalisasikan ke produk yang ingin diproduksi. Ide dapat diperoleh dari mana aja, bisa dari imajinasi, hobi, pengalaman, buku, film, atau lingkungan sekitar. Dari ide ini, kita akan tau, produk seperti apa sih yang ingin kita produksi. Nah, setelah menemukan ide, kita bisa mengembangkannya menjadi sebuah konsep. Kita akan menentukan, seperti apa bentuk dan gaya pengemasan produk yang ingin kita buat, siapa aja target penontonnya, dan pesan apa yang ingin disampaikan. Baca Juga Mempelajari Unsur dan Prinsip Dasar Desain Grafis Misalnya nih, kamu punya ide ingin membuat video mukbang makan-makan. Nah, kamu harus tentukan dulu konsep videonya mau seperti apa. Apakah mukbang biasa di rumah, mukbang ke tempat makan, atau sambil ngevlog nih, misalnya jalan-jalan ke food festival. Pastinya, dari ketiga pilihan konsep tersebut, akan menghasilkan video yang berbeda, dari segi pengambilan gambar, background musik, kostum, dan lain sebagainya. Tentunya, ide dan konsep yang menarik akan menghasilkan produk yang menarik juga, ya. 2. Membuat Naskah Selanjutnya, ada tahap pembuatan naskah. Tahap ini juga nggak kalah penting loh dari tahap sebelumnya. Pada pembuatan video atau film, naskah bisa dijadikan acuan dalam proses produksi. Tanpa adanya naskah, bisa-bisa, cerita yang ingin disampaikan nggak bisa tersusun dengan baik, nih. Naskah adalah bentuk tertulis dari gagasan atau ide yang menyangkut penggabungan antara suara dan gambar, sebagai pedoman dalam pembuatan film, sinetron atau program televisi. Beberapa pakar sinematografi mengatakan bahwa naskah itu adalah jiwa dan darah dari sebuah produk video. Wah, jadi apa ya kira-kira fungsi naskah itu? Nah, kamu harus tau juga, naskah ditulis secara bertahap, dimulai dari menentukan ide cerita. Hayo, masih ingat nggak, ide bisa diperoleh dari mana aja? Setelah menentukan ide, maka perlu dilakukan riset. Riset ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi terkait cerita yang akan ditulis. Riset bisa dilakukan melalui internet, buku, wawancara, atau datang ke lokasi langsung yang nantinya akan digunakan sebagai latar tempat cerita. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah membuat ringkasan cerita sinopsis. Sinopsis berisi garis besar jalan cerita, meliputi pengenalan karakter para tokoh, konflik cerita, klimaks, dan penyelesaian masalah. Nah, setelah mengetahui gambaran cerita secara garis besar, cerita mulai disusun berdasarkan urutan adegannya scene. Tahap ini disebut dengan pembuatan outline. Lalu, dari outline, akan dikembangkan lagi menjadi treatment, yaitu uraian mengenai segala urutan kejadian secara rinci, mulai dari kemunculan gambar, sampai berakhirnya cerita. Treatment biasanya digunakan saat membuat naskah film. Nah, setelah treatment tersusun dengan baik, maka langkah terakhir adalah membuat naskah. Naskah sendiri terbagi menjadi dua jenis nih, yaitu naskah 1 kolom wide margin dan naskah 2 kolom. Kalo berikut ini, merupakan contoh naskah 2 kolom. 3. Membentuk Tim Produksi Tahap yang ketiga adalah membentuk tim produksi. Seorang content creator mungkin aja bisa membuat karya seorang diri, tanpa bantuan tim. Tapi, hal itu tentu membutuhkan waktu dan usaha yang luar biasa, ya. Nah, dalam skala produksi produk multimedia yang lebih besar, seperti pembuatan film atau video klip, kita pasti membutuhkan sebuah tim produksi. Mustahil dong jika semua kegiatan produksi dikerjakan oleh satu orang aja. Iya, nggak? Biasanya, tim atau kru produksi terbagi menjadi dua kelompok, yaitu tim kreatif dan tim teknis. Hmm, bedanya apa, ya? Oke, jadi, tim kreatif adalah tim yang bertanggung jawab untuk menghasilkan ide-ide menarik yang bisa memikat konsumen atau penonton. Sementara itu, tim teknis adalah tim yang bertanggung jawab dalam urusan teknis produksi. Nah, masing-masing tim terbagi lagi nih peran-perannya. Apa aja ya kira-kira? Yuk, perhatikan gambar berikut ini! 4. Membuat Panduan Gambar Tahap berikutnya adalah membuat panduan gambar. Maksud panduan gambar itu gimana, sih? Nah, gampangnya, panduan gambar bisa diartikan sebagai gambar-gambar yang dijadikan referensi atau contoh untuk memvisualisasikan suatu adegan. Misalnya nih, dalam sebuah cerita, terdapat adegan dengan latar “kantin sekolah saat jam istirahat”. Maka, panduan gambarnya bisa berupa kantin sekolah yang ramai dikunjungi siswa. Ada banyak siswa yang sedang makan, ngobrol, atau mengantri makanan. Kebayang, ya? Nah, dalam proses praproduksi, panduan gambar biasanya berupa storyboard. Storyboard sendiri adalah sketsa gambar yang disusun secara berurutan sesuai naskah cerita. Dengan storyboard, penulis cerita dapat membuat seseorang membayangkan alur cerita melalui gambar-gambar yang disajikan, sehingga dapat menghasilkan persepsi yang sama mengenai ide cerita yang ingin disampaikan penulis. Storyboard berisi informasi mengenai audio dan video. Pada bagian audio berisi tentang uraian audio yang akan digunakan. Uraian ini bisa berupa narasi, dialog, musik ilustrasi, atau sound effect. Sedangkan pada bagian video berisi tentang gambaran adegan dengan menyisipkan ilustrasi. Bisa juga diperjelas dengan menambahkan keterangan berupa teks dari adegan yang ingin diilustrasikan, disertai dengan shot dan angle yang digunakan. Oh iya, selain storyboard, ada juga media lain yang dapat digunakan sebagai panduan gambar, loh. Kamu bisa menggunakan floor plan. Floor plan ini bentuknya seperti denah yang menggambarkan posisi kamera dan pemain dari atas. Tentunya, dalam floor plan juga terdapat jenis-jenis shot dan angle yang akan digunakan. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan photo board papan foto. Bentuk photo board kurang lebih sama seperti storyboard. Bedanya, kalo photo board bukan berupa ilustrasi gambar, melainkan foto. Nah, kamu bisa mengambil beberapa foto yang dapat menggambarkan adegan dalam cerita. 5. Membuat Jadwal Produksi Selanjutnya, kita masuk ke tahap pembuatan jadwal produksi working schedule. Working schedule merupakan jadwal tahapan kerja secara keseluruhan, mulai dari tahap praproduksi, produksi, hingga pascaproduksi. Nah, working schedule ini biasanya dibuat oleh seorang produser, berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tim produksi dan target waktu yang harus dipenuhi. Kamu harus tau, working schedule penting sekali untuk dibuat. Kenapa begitu? Alasannya karena working schedule bisa digunakan sebagai laporan perkembangan, sehingga hasil kerja setiap tim produksi dapat terpantau. Hal ini, tentu bertujuan agar kegiatan produksi dapat berjalan sesuai waktunya, alias nggak molor. Jadi, dapat menghindari terjadinya pemborosan biaya. 6. Menentukan Peralatan Produksi Setelah itu, kita akan menentukan perlengkapan apa aja yang dibutuhkan untuk proses produksi nantinya. Tahap ini, harus dipikirkan baik-baik, ya. Jangan sampai, ketika proses syuting nanti, ada beberapa peralatan yang belum ada. Atau bahkan, ada perlengkapan yang seharusnya nggak terlalu dibutuhkan, tapi justru dibeli begitu aja. Kalo sudah begitu, proses produksi jadi akan terhambat dan biaya produksi juga nggak bisa dikeluarkan secara optimal, deh. Nah, berikut ini terdapat beberapa perlengkapan yang biasa digunakan dalam proses produksi audio video. 7. Mencari Pemain dan Lokasi Selain menentukan perlengkapan produksi, kita juga perlu mencari pemain dan lokasi untuk keperluan syuting nanti, nih. Kamu pasti pernah mendengar istilah casting, kan? Casting adalah proses pemilihan pemain atau aktor untuk memerankan sebuah karakter pada cerita. Nah, di tahap sebelumnya kan kita sudah membuat naskah, tuh. Dari naskah tersebut, bisa kita bedah, karakter apa aja sih yang dibutuhkan. Dalam produksi film, sebelum melakukan casting, sutradara dan penulis naskah biasanya akan memformulasikan atau menyusun 3 dimensi tokoh. Jadi, masing-masing tokoh penting dalam cerita akan dibedah breakdown 3 dimensi tokohnya. Tujuannya, agar si tokoh atau pemain dapat lebih menghayati peran yang dimainkan. Nah, 3 dimensi tokoh ini meliputi segi fisiologis, psikologis, dan sosiologis. Proses casting biasanya dilakukan melalui dua cara, yaitu screen test atau audisi terbuka open casting. Pada screen test, biasanya sutradara sudah memiliki pandangan, siapa aja orang yang cocok untuk memerankan karakter dalam cerita. Kemudian, sutradara dan casting director akan mengundang orang yang dianggap cocok tersebut untuk melakukan uji kecocokan, dengan memberikan naskah dan meminta orang tersebut untuk memerankan satu atau dua adegan. Sementara itu, pada open casting, cara pemilihan pemain dilakukan dengan mengadakan audisi secara terbuka. Jadi, siapa aja bisa mengikuti audisi tersebut. Nah, informasi open casting ini biasanya akan disebarkan melalui sosial media. Sama halnya dengan screen test, sutradara dan casting director akan memberikan naskah pada peserta dan memintanya untuk memerankan beberapa adegan. Hayo, siapa yang pernah coba ikut open casting? Baca Juga Cara Kerja DHCP Server & Client Dalam proses casting, akan dilakukan perekaman. Dari hasil rekaman tersebut, nantinya akan dipilih, siapa aja yang paling cocok untuk menjadi pemain. Oh iya, jika proses pemilihan pemain disebut dengan casting, maka proses pencarian lokasi bisa kita sebut dengan istilah hunting location. Hunting location ini bertujuan untuk mencari lokasi syuting yang pas dan dapat menginterpretasikan kebutuhan set dalam naskah. Eits! Mencari lokasi syuting nggak bisa dilakukan sembarangan, ya. Kamu perlu memperhatikan beberapa hal, di antaranya sebagai berikut Nah, setelah lokasi sudah fix nih, maka tim produksi akan mengunjungi lokasi tersebut. Proses ini disebut dengan reece, yaitu proses mengunjungi lokasi yang sudah siap secara look, mood, dan administrasi. Pada proses ini, kita nggak cuma lihat-lihat aja, tapi juga menentukan hal-hal teknis di lapangan, seperti menentukan blocking dan penempatan adegan, menentukan teknis kamera dan lighting, memperhatikan adanya gangguan suara, serta menentukan layout set dan properti. Jangan lupa juga untuk mengambil beberapa foto dan video saat proses hunting location dan reece, ya. Kamu juga perlu mengecek keadaan lokasi sesuai waktu pada adegan. Misalnya nih, ada adegan yang berlangsung pada malam hari, maka kamu harus melihat lokasi di malam hari juga, untuk mendapat gambaran keadaan sebenarnya. 8. Merinci Anggaran Biaya Produksi Oke, kita masuk ke tahap selanjutnya ya, yaitu merinci anggaran biaya produksi breakdown budget. Breakdown budget adalah rincian keseluruhan dana yang digunakan untuk proses produksi. Masing-masing departemen pada tim produksi akan membuat rencana anggaran biaya, mulai dari proses praproduksi sampai pascaproduksi. Kemudian, rencana anggaran biaya tersebut akan disusun menjadi breakdown budget oleh produser. Oh iya, kamu nggak perlu khawatir nih jika breakdown budget yang sudah kamu susun, nggak sesuai dengan kondisi di lapangan nanti. Pada dasarnya, breakdown budget hanyalah sebuah perkiraan. Artinya, bisa aja, di situasi real, akan terjadi pembengkakan biaya produksi. Nah, jika mengalami kondisi seperti itu, kamu bisa berdiskusi dengan tim untuk mendapatkan jalan keluar yang terbaik. 9. Melakukan Reading dan Rehearsal Akhirnya, sampai juga pada tahap terakhir dalam proses praproduksi produk multimedia nih, yaitu melakukan reading dan rehearsal. Setelah naskah sudah siap dan para pemain sudah ditentukan, maka saatnya untuk melakukan reading, yaitu proses pengarahan para pemain sesuai dengan konsep dan skenario dari sutradara. Reading dilakukan secara bersama-sama dengan membaca skenario sesuai dengan porsi perannya masing-masing yang dibimbing oleh sutradara. Reading penting sekali dilakukan oleh para pemeran agar dapat mendalami karakter yang dimainkan. Setelah melakukan reading, maka langkah selanjutnya adalah latihan rehearsal. Latihan ini, dilakukan baik dalam bentuk pengolahan emosi dan dialog, maupun latihan blocking pemain dan kamera. Sutradara biasanya akan mengarahkan para aktor saat melakukan rehearsal. Di tahap rehearsal ini juga, penata gambar bisa merancang angle dan pergerakan kamera. Tapi, nggak semua adegan akan dilatih dalam rehearsal, ya. Hanya adegan-adegan yang dirasa sulit atau adegan yang melibatkan banyak dialog aja. Oke, selesai sudah materi kita kali ini. Wah, banyak juga ya yang dibahas. Nah, supaya kamu nggak lupa dengan alur atau proses praproduksi yang sudah dijelaskan di atas tadi, di bawah ini ada rangkumannya, nih. Kamu juga bisa mempelajari materi ini dengan lebih dalam lagi di salah satu produk ruangguru yang bernama ruangbelajar, ya. Tentunya, dipandu dengan Master Teacher yang membuat kamu langsung paham terhadap materi. So, akhir kata, terus semangat belajar dan HidupkanMimpimu! Artikel ini telah diperbarui pada 3 Agustus 2022.

Apakahkamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan perencanaan proses produksi meliputi tahapan berikut, kecuali. Berikut pilihan jawabannya: proses persiapan; analisis gagasan; prosedur kerja; penyaringan gagasan; Kunci jawabannya adalah: C. prosedur kerja. Dilansir dari Ensiklopedia, perencanaan proses produksi meliputi tahapan berikut

- Penerbitan dan grafika menjadi salah satu subsektor industri kreatif. Terutama seiring dengan berkembangnya teknologi cetak. Sehingga tak heran jika produk grafika masih menjadi daya tarik untuk dikembangkan. Setelah melakukan perancangan terhadap ide-ide produk grafis dengan melihat kebutuhan sekitar, dilanjutkan dengan proses buku Peningkatan Kualitas dan Nilai Ekonomis Karya Mahasiswa 2019 karya Annas Marzuki, terdapat beberapa proses produksi grafika,sebagai berikut Persiapan Persiapan menjadi langkah awal dalam memproduksi produk grafis. Persiapan ini terdiri dari mempersiapkan bahan, alat, dan tempat kerja yang aman dan nyaman. Baca juga Perancangan Produk Grafis Jika produksi grafika menggunakan teknik saring, maka peralatan yang dibutuhkan seperti screen dan rakel. Sedangkan bahannya adalah cat dan pengencer cat yang dibutuhkan juga tergantung dari desain dan teknik pewarnaan yang digunakan. Teknik sablon menggunakan teknik blok wana. Sedangkan teknik lain, seperti cetak datar menggunakan prinsip empat acuan warna yaitu CMYK. Tiga warna dan satu hitam. Proses pencetakan Tahap selanjutnya adalah pembuatan acuan cetak yang disesuaikan dengan teknik cetak yang dipilih. Untuk produk stempel, mulai mengukir pola gambar untuk menciptakan bidang tinggi. Sedangkan untuk teknik sablon, mempersiapkan screen sejumlah warna yang diinginkan. Karena setiap warna dalam cetak sablon dibuat film tersendiri. Setelah acuan cetak dibuat, siap untuk melakukan pencetakan pada bahan cetak yang diinginkan. Baca juga 5 Jenis Teknik Cetak Berdasarkan Prinsip
Ada3 kegiatan pada tahap pasca produksi yaitu : Mengatur ulang video yaitu menambah dan / atau menghapus bagian klip video dan / atau klip audio. Menerapkan koreksi warna yaitu mengatur filter warna agar menghasilkan kesan sesuai alur cerita video. Membuat transisi yaitu mengatur pergantian video dari satu adegan ke adengan berikutnya.
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, perencanaan proses produksi meliputi tahapan berikut, kecuali prosedur kerja. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu penunjuk besarnya daya listrik yang telah digunakan pelanggan dapat dilihat pada? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
CaraMembuat Prototype Produk Anda. Jika Anda membaca ini, Anda mungkin sudah memiliki ide untuk produk. Ini mungkin sebuah sketsa sederhana di belakang serbet, 3D render, atau bahkan sepenuhnya fleshed bukti dari konsep. Langkah Anda selanjutnya adalah untuk mengubah gambaran kasar ini menjadi prototipe fungsional. Berikutini urutan tahapan produksi kerajinan hiasan berbahan limbah. 1. Tahap Pembahanan. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan sangat beragam. Pada limbah berbahan alami, proses pembahanan penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena

LatarBelakang. Pertimbangan dalam Permendagri 120 tahun 2018 tentang Perubahan Permendagri 80 tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah adalah: bahwa untuk menjamin kepastian hukum pembentukan produk hukum daerah dan melaksanakan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 137/PUU-XIII/2015 dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 56/PUU-XIV/2016

penyambungankabel fiber optic: 1. diseputar lokasi penyambungan. 2. buffer tubes dan bersihkan dengan jelly cleaner. 3. Fibrlok splice dan tempatkan pada splice holding. 4. lengan penjepit / penyimpan fiber (toggle arms) sesuai peruntukan.Untuk fiber dengan diameter coating 250 μm , putar kearah dalam.Untuk fiber dengan diameter

OnlineProduk-Digital: Berikut ini tahapan untuk Memulai Bisnis Online Bagi Pemula Berbagai produk digital online, produk internet marketing, produk bisnis online untuk keperluan para pebisnis online, para blogger, online shop, affiliate, dll.

Dilansirdari Ensiklopedia, tahapan untuk memperoleh sebab utama atau akar persoalan adalah sebagai berikut, kecuali Menganalisis faktor penyebab. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Menganalisis faktor penyebab adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Berikutadalah isi UU 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas UU 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Minerba, bukan format asli. Penyelidikan Umum adalah tahapan kegiatan Pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi. atau Batubara yang telah diproduksi setelah memenuhi iuran produksi, kecuali Mineral

Pengelolaanstrategi siklus hidup produk didasarkan pada empat tahapan, yaitu tahap perkenalan, petumbuhan, kedewasaan, dan penurunan. Pada setiap siklus hidup produk, akan terdapat karakteristik dan tantangan yang berbeda pula. Oleh karena itu, sebuah strategi pemasaran yang tepat akan sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan tersebut.
1 Dibutuhkan Modal Yang Besar. Untuk melakukan produksi secara massal maka akan dibutuhkan mesin-mesin yang memperlancar produksi. Dalam mewujudkan hal tersebut tentu dibutuhkan modal yang besar untuk mesin produksi hingga perawatan yang dilakukan. Dibutuhkan biaya yang banyak, sehingga proses produksi secara massal ini tentunya dilakukan oleh
HdLwSQy.