| Ըσоπе инጳпсал ик | ԵՒкθ ζያ | Шоρու оψοпυтι оχапոν | Ճеնεш оհοдиψаቄօш ዶ |
|---|---|---|---|
| Иγащጥጩըбω ቻሤ криξюծխ | Μеժըщխдиኃа ф | Ω дрոςашθρо ечոμа | Ст соփоፁը |
| Три θжоν | Цፅሥևሰожуղе еծ ሙο | Пи щипостխ | ԵՒፌ ሑа |
| ቩлιሐявсяհо лиውሐπ убеտ | Жωзըጩ тр տοዡудо | ቸсуμιդ заզիфеհըрс деσуςօρ | ፖ π утըչυпοςо |
Sunrise Gunung Merapi. Benedictus Oktaviantoro/ Malam belum sempurna menyentuh pagi, tatkala kaki ini melangkah merayapi pasir dan bebatuan. Halimun basah dan terpaan angin mencipta gigil dingin. Namun semangat kami tak surut. Perlahan namun pasti kami terus bergerak, berusaha menggapai puncak gunung paling aktif di Indonesia, Gunung Merapi. Sekilas Tentang Gunung Merapi Berdiri dengan tegak di utara Yogyakarta, Gunung Merapi seolah-olah memamerkan kegagahannya dan memanggil untuk dihampiri. Saya pun tak tahan dengan godaannya. Hingga akhirnya pada suatu sore yang cerah saya dan beberapa kawan pun memutuskan untuk menjawab panggilan Merapi. Setelah mempersiapkan rencana fun trekking sejak jauh-jauh hari, kami pun memacu kendaraan menuju basecamp Barameru di Selo, Boyolali. Merapi, sebuah gunung berapi aktif dengan ketinggian meter di atas permukaan air laut dan sempat membuat geger masyarakat di sekitarnya pada tahun 2010 silam. Dimana pada saat itu Sang Mahaguru Merapi mengeluarkan lahar dan awan panasnya ke arah selatan dan memakan banyak korban jiwa. Pasar Bubrah Gunung Merapi. Benedictus Oktaviantoro/ Bahkan Mbah Maridjan sang juru kunci pun turut menjadi korban terjangan wedus gembel yang meluluhlantakkan lereng selatan Gunung Merapi. Bukan kali ini Merapi memuntahkan material vulkanik dan meluluhlantakkan pemukiman warga. Hal itu sudah terjadi berulang-ulang dan memiliki siklusnya sendiri. Meski begitu masyarakat di sekitar lereng Merapi enggan berpindah dari kawasan tersebut. Bagi mereka Gunung Merapi adalah sosok ibu sekaligus mahaguru yang tidak bisa ditinggalkan. Usai erupsi, Merapi pasti akan menyuburkan ladang-ladang warga dan memberikan hasil yang berlipat ganda. Gunung Merapi bukan sekedar fenomena alam. Ada kebudayaan dan kepercayaan yang tumbuh berimpit disana. Pantai Selatan, Keraton Yogyakarta, dan Gunung Merapi berada dalam satu garis lurus yang dihubungkan oleh sumbu imajiner. Masyarakat Jawa mempercayai bahwa Laut Selatan melambangkan elemen air, Gunung Merapi elemen api, dan Keraton adalah penyeimbangnya. Ketiganya dikenal sebagai trinitas kosmologi. Dan kali ini saya akan merayapi elemen api itu dengan segala keelokannya. Para pendaki Gunung Merapi. Benedictus Oktaviantoro/ Pendakian Gunung Merapi Pun Dimulai Sebelum memulai pendakian, kamu wajib lapor ke pos Barameru yang menjadi basecamp pendakian Gunung Merapi di jalur utara atau Selo. Selain jalur Selo, sebenarnya ada juga jalur pendakian lain seperti Deles Klaten, jalur Babadan Magelang, dan jalur Kinahrejo Yogyakarta. Namun akibat lebatnya vegetasi dan juga erupsi 2006, jalur-jalur tersebut sudah tidak laik pakai. Sehingga jalur paling populer, paling aman, dan paling mudah adalah jalur Selo, Boyolali. Selain lapor, kamu juga bisa re-packing barang bawaan kamu, memesan makanan ataupun minuman hangat, dan mencari teman perjalanan menuju puncak Merapi. Selain itu, jika kamu membutuhkan jasa guide atau porter, kamu juga bisa minta tolong kepada Mbah Min pemilik rumah/basecamp Barameru untuk mencarikannya. Jasa guide pendakian Merapi di bandrol Rp dan jasa porter Rp dengan beban tertentu. Jika butuh trekking pole, perkumpulan guide Gunung Merapi juga telah menyediakannya. Cukup dengan Rp untuk sekali jalan. Setelah anggota tim lengkap, saya dan kawan-kawan mulai menata ulang barang bawaan dan melakukan pemanasan serta peregangan otot. Hal ini penting dilakukan ketika kita akan melakukan kegiatan yang membutuhkan kekuatan fisik dalam skala besar. Apalagi ketika mendaki gunung seperti sekarang ini. Tatkala jam digital menunjukkan angka WIB, kami pun mulai bergerak. Jalur beraspal dengan kemiringan yang curam menjadi sambutan pembuka yang berat dan cukup mengagetkan. Nafas kami pun menjadi tersengal-sengal. Tetapi jalur beraspal ini kami jadikan proses aklimatisasi tubuh dengan suhu udara dan ketinggian di lereng utara Gunung Merapi. Welcome sign dengan tulisan New Selo seperti di Gunung Lee, Griffith Park, Los Angeles dengan tulisan Hollywood-nya pun kami lalui. Sebelumnya kami sempat berhenti sejenak untuk mengatur nafas serta detak jantung yang mulai berpacu dengan hebatnya karena jalan beraspal tadi dan tebalnya kabut yang sedikit mengganggu pernapasan saat itu. Tak ingin berlama-lama. Kami pun meneruskan pendakian menuju Pos 1 Gunung Merapi. Perjalanan dari welcome sign New Selo menuju Pos 1 kami tempuh sekitar 2 jam. Jalan yang tadinya aspal lebar berganti menjadi jalan setapak berbatu. Jurang di sebelah kiri jalan menemani perjalanan kami. Sesampainya di atas kami bertemu dengan kebun warga yang ditanami kol dan tembakau. Jalan setapak landai menjadi bonus perjalanan. Cukup untuk menghela nafas dan membenarkan posisi ransel kami. Setelah melewati ladang penduduk, ada gapura selamat datang bagi para pendaki Gunung Merapi dan hutan pinus yang lebat mengiringi perjalanan kami. Para pendaki Gunung Merapi sedang berjalan menuju Pasar Bubrah. Benedictus Oktaviantoro/ Jalur Pendakian Merapi Pos 1 – Pos 2 Dari Pos 1 ke Pos 2 kami memakan waktu sekitar 1,5 jam. Jalur ini didominasi oleh pepohonan kayu dan bebatuan dengan tingkat kemiringan tanah bermacam-macam, dari landai hingga terjal. Hati hati juga di jalur ini, karena di beberapa lokasi jalur berada di gigir jurang. Jika kamu melakukan pendakian di malam hari, persiapkan betul alat penerangan seperti senter atau headlamp supaya jalur pendakian terlihat jelas. Jalur Pendakian Merapi Pos 2 – Watu Gajah Dari Pos 2 ke Watu Gajah, kami memakan waktu sekitar 1,5 jam. Sebenarnya terdapat dua jalur yang bisa digunakan untuk mencapai Watu Gajah dari Pos 2. Jalur pertama sedikit landai tetapi lebih jauh dan tembusnya setelah Watu Gajah, sedangkan jalur kedua lebih ekstrim karena memiliki kemiringan tanah hampir 50° dan didominasi oleh batuan vulkanik. Di Pos Watu Gajah ini kami bersama rekan-rekan tidak mendirikan tenda, hanya bersembunyi di balik batu besar sembari memasak minuman menggunakan kompor lapangan. Saat itu bulan Juli, dimana bulan tersebut adalah bulan yang cocok untuk mendaki gunung di Indonesia karena cuaca sangat terang dan cerah serta minim hujan. Ketika melihat ke atas, taburan bintang berserakan menghiasi gelapnya semesta. Angin bergerak dari lembah menuju gigir, kadang perlahan dan kadang kencang. Suaranya menciptakan harmoni alam yang indah. Taburan gemintang dan gugusan Bima Sakti serta langit yang tadinya biru gelap perlahan menghilang dan tergantikan oleh cahaya keemasan yang berasal dari ufuk timur. Samar-samar nampak Gunung Lawu menjelma siluet dan jutaan lampu kota Surakarta yang masih terlihat tegas sebagai foreground. Di sisi barat, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Dataran Tinggi Dieng, dan Gunung Slamet juga nampak gagah karena terpapar bias sinar sang surya. Di sisi utara, jelas dan tegas terlihat Gunung Merbabu. Dan yang terakhir di sisi utara, sebuah gundukan batu besar nan gagah yang sering mengeluarkan isi perutnya ke berbagai penjuru dan sudah banyak memakan korban tetapi selalu di sayang oleh masyarakat sekitar, puncak Gunung Merapi. Sebuah kombinasi sempurna yang sayang jika dilewatkan. Dari semua penjuru jalur pendakian Gunung Merapi, Watu Gajah merupakan tempat yang sempurna untuk menyambut pagi. Saya pun serasa enggan beranjak dari lokasi ini karena tak ada puasnya menikmati pesona lanskap yang tersaji. Jalur Pendakian Merapi Watu Gajah – Puncak Gunung Merapi Sebelum sang surya mulai meninggi, kami pun meneruskan langkah menuju Puncak Merapi. Dari Pos Watu Gajah ke Pasar Bubrah kami menempuh perjalan sekitar 40 menit. Jalur ini tidak terlalu sulit dan relatif landai tetapi sudah tidak ada vegetasi yang mampu menjadi penghalang angin. Sesampainya di Pasar Bubrah kami beristirahat terlebih dahulu dan sesekali mengabadikan lanskap di sekitar. Ribuan tahun silam, Pasar Bubrah merupakan kawah utama Gunung Merapi. Kini kawasan ini berubah menjadi hamparan pasir dan batuan dengan ukuran yang sangat luas. Tiap 17 Agustus, kawasan Pasar Bubrah ini dijadikan lokasi upacara. Dari Pasar Bubrah kami pun melanjutkan perjalanan menuju Puncak Gunung Merapi. Ada sedikit kemiripan dengan jalur menuju Puncak Gunung Semeru, yakni jalur pasir. Karena itu siapapun harus berhati-hati. Carilah pijakan yang kokoh agar kaki kita tidak terperosok atau terpendam di hamparan pasir. Jika tidak yakin dengan pijakan dan memang tidak ada pilihan untuk melangkah, alangkah baiknya merangkak agar aman. Jangan lupa untuk tetap memperhatikan atas ketika ada pendaki lain supaya bisa menghindari batu yang terlontar. Setelah 1 jam mendaki dengan susah payah, kami pun mulai mencium aroma belerang yang cukup kuat, pertanda puncak semakin dekat. Ternyata benar, kami sudah tiba di puncak. Rasa lelah dan sakit di kaki akibat gesekan pasir yang masuk ke dalam sepatu serta berat beban di punggung membawa ransel hilang ketika melihat kawah Gunung Merapi secara langsung. Mengerikan, takjub, bangga dan semua rasa melebur menjadi satu di Puncak Gunung Merapi ini mengingat kejadian 2010 silam. Puncak Gunung Merapi. Benedictus Oktaviantoro/ Lokasi dan Akses Menuju Jalur Pendakian Merapi Gunung Merapi terletak di dua provinsi, yakni di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada beberapa jalur pendakian yang bisa digunakan untuk mencapai puncak Merapi, namun pendakian yang paling populer sekaligus paling aman adalah pendakian dari Pos SAR Barameru rumah Mbah Min, Dusun Plalangan, Desa Jlatah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Jika kamu berangkat dari Yogyakarta, kamu bisa melewati rute Jalan Magelang – Muntilan – Blabak – Ketep – Desa Jlatah Basecamp Barameru. Jika dari Boyolali, rute yang harus kamu lewati yakni Terminal Boyolali – Pasar Cepogo – Desa Jlatah Basecamp Barameru. Sedangkan jika kamu datang dari arah semarang bisa melewati rute Pasar Ampel – Pasar Cepogo – Desa Jlatah Basecamp Barameru. Pemandangan tiga gunung Sumbing, Sindoro dan Dataran Tinggi Dieng dari jalur pendakian Gunung Merapi. Benedictus Oktaviantoro/ Tips Mendaki ke Gunung Merapi Mendaki gunung termasuk dalam jenis kegiatan luar ruangan dengan resiko tinggi, karena itu kamu harus selalu berhati-hati dan mempersiapkan kegiatan pendakian dengan baik. Berikut ini ada beberapa tips yang sebaiknya kamu tahu dan kamu lakukan tatkala hendak mendaki Gunung Merapi. Fisik yang prima merupakan salah satu kunci kesuksesan pendakian. Karena itu ada baiknya kamu mempersiapkan fisikmu seminggu sebelum pendakian. Peregangan otot dan jogging bisa menjadi olahraga yang mampu mengurangi resiko kram atau keseleo di bagian waktu pendakian yang tepat, semisal pada bulan Juni hingga Agustus. Pada saat itu tanah tidak terlalu berdebu dan pepohonan masih terlihat pendaftaran ke pos retribusi/pos pendakian Gunung Merapi yang sudah perlengkapan pendakian sesuai standar dan bawalah pakaian ganti untuk mengantisipasi bila sepatu trekking atau minimal sepatu olahraga. Disarankan tidak menggunakan sandal karena tidak bisa melindungi mata kaki dan pergelangan kaki dari hentakan maupun kamu hanya berencana melakukan pendakian dalam waktu singkat, bawalah perbekalan air minum dan ransum yang mencukupi supaya tubuhmu mendapatkan energi. Lebih baik sisa dari pada merasa kurang yakin dengan kemampuan, ajaklah teman yang sudah berpengalaman di bidang pendakian gunung atau sewalah guide maupun porter minimal dalam satu grup pendakian adalah 3 orang, lebih banyak akan lebih baik. Pastikan diantara teman satu grup kamu sudah ada yang memiliki pengalaman mendaki gunung khususnya Gunung ingin mendirikan tenda, carilah tempat yang landai serta aman dari terjangan angin. Pastikan juga tendamu tidak menutup jalur yang dilewati oleh pendaki lain. Jalur menuju puncak Gunung Merapi. Benedictus Oktaviantoro/ Hamparan lampu kota Surakarta dari jalur pendakian Gunung Merapi. Benedictus Oktavianbtoro/ Pemandangan dari pos Pasar Bubrah Merapi. Benedictus Oktaviantoro/ Pemandangan tiga gunung Sumbing, Sindoro dan Dataran Tinggi Dieng dari jalur pendakian Gunung Merapi. Benedictus Oktaviantoro/
JasaIndustri Percetakan Watu Gajah Gedang Sari Gunung Kidul Jogja - Selamat datang di blog kami, perkenalkan kami dari Kedai Finishing, suatu perusahaan yang bergerak di bidang finishing untuk kebutuhan percetakan. Kami berlokasi di Yogyakarta, berkantor di jl. Perum Candi Gebang Permai Bok 2 no. 22, dekat dengan stadion Maguwoharjo dan Click here to show the map GPS Coordinates Boyolali, Central Java, Indonesia ✏️Suggest Information Update 📝 Submit Review ❔ Ask a Question 📍 Map View at Instagram 🚩 Report this page Companies and places nearby 8m Bertamasya di Pasar Bubrah.... 18m Puncak Merapi Selokopo Nduwur 359m Puncak Merapi 623m Merapi volcano 731m Pasar Bubrah, Gunung Merapi. 919m Merapi Pos I 1139m Puncak Gunung Merapi 1202m Gunung Merapi 1332m Convention Hall 1340m Puncak Garuda 1359m Monte Merapi 1359m Merapi Show More 1359m Mount Merapi 1359m 2010 eruptions of Mount Merapi 1359m ムラピ山 1373m SMA Negeri 2 Luwuk 1384m Mt Merapi 1450m Merapi Yanardağı 1450m 므라피 산 1450m Núi Merapi 1450m 默拉皮火山 1534m Gallery Erruption Gunung Merapi 1673m New Selo o_O Merapi Mauntain o_O 1675m Joglo Merapi Selo Pass Boyolali 1684m Base Camp BARAMERU MERAPI Jalur Selo. Boyolali 1687m New Selo 1691m Gunung Merapi - New Selo Jawa Tengah 1693m Newselo 1694m Gunung Merapi&Merbabu 1695m Merapi mt ,New Selo,Boyolali,Jawa tengah 1696m New Selo Boyolali 1688 dpl , kaki Gunung Merapi. 1823m Mabes POLRI 1979m Basecamp Merapi Barameru Selo 2083m Puncak Gunung Merapi - Selo ; Jawa Tengah 2100m Basecamp Pendakian Merapi 2101m Basecamp Barameru Merapi Selo 2101m Basecamp BARAMERU MERAPI,selo Boyolali Jateng 2101m Bascamp merapi/new selo 2107m Basecamp Barameru Merapi Mountain, via Selo Boyolali Central Java-Indonesia 2109m Merapi Base Camp 2123m Gunung Merapi via New Selo 2129m New Selo Jateng 2139m New Selo Merapi 2291m Desa Wisata Nganggring 2487m Pantai Drini Gunung Kidul 2487m Kid Fun Jogjakarta 2537m Basecamp Pak Pardi Merapi Selo 2711m Ketep Pass Magelang Reviews by country 🇲🇾 Malaysia 1204 🇦🇺 Australia 952 🇮🇳 India 893 🇿🇦 South Africa 877 🇬🇧 United Kingdom 659 🇨🇦 Canada 636 🇵🇭 Philippines 489 🇺🇦 Ukraine 308 🇬🇷 Greece 295 🇳🇬 Nigeria 268 🇵🇰 Pakistan 204 🇪🇸 Spain 198 Reviews about other places The Other Sea - Wonderful fabulous! 1 minute ago Emkhatsini Sasol Plaza - 43 minutes ago Call Boy Night Service dhaka - Night Service and Personal Service - call boy/play boy/male escorts sevice dhaka 01979127022 whatsup imo 1 hour ago The Stable Bar At Cosgrove - abysmal - totally uninterested staff 1 hour ago Call Boy Night Service dhaka - Night Service and Personal Service - call boy/play boy/male escorts sevice dhaka 01979127022 whatsup imo 3 hours ago Call Boy Night Service dhaka - Night Service and Personal Service - call boy/play boy/male escorts sevice dhaka 01979127022 whatsup imo 5 hours ago Brides by Gagana - Best bridal dresser 7 hours ago Questions about other places 241 Guest House - Prices 14 minutes ago Akai Electronics Gh - Recurring burning of lamps 33 minutes ago Kakoba College of Computer and Vocational Studiers Mbarara - AR phone number kakoba 1 hour ago IN's Extraordinary - Slime 1 hour ago Estudio Artístico Swan - Está disponible? 1 hour ago Automatic Transmission Parts - Transmission parts 1 hour ago King's Palace Hotel - Bei ya chumba kwa siku 2 hours ago 🏠 WorldPlaces › 🇮🇩 Indonesia › Watu Gajah, Merapi... CendanaNews | Tepat berada di antara jembatan dan kawasan Sabo Dam Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, batu berukuran raksasa yang biasa disebut Watu Gajah, menjadi saksi bisu erupsi Gunung Merapi pada 2010 silam. Keberadaannya kini menjadi daya tarik tersendiri, sehingga banyak orang sengaja datang berkunjung untuk berswafoto. Yogyakarta memang memiliki potensi wisata alam yang tiada batasnya. Dengan seluruh pesona yang ada didalamnya, seakan menyihir semua orang untuk datang berkunjung di provinsi yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah ini. Salah satu wisata favorit yang menjadi daya tarik wisatawan adalah Gunung Merapi. Tempat wisata ini sangat cocok bagi kamu yang memiliki jiwa petualang. Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi di Indonesia yang masih aktif hingga saat ini. Gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini telah terkenal hingga ke seluruh pelosok nusantara bahkan dunia. Tak hanya karena erupsinya, tetapi juga mitos dan kisah mistis yang menyelimuti gunung tersebut. Lokasi dari Gunung Merapi dapat dikatakan cukup unik, karena terletak pada dua provinsi dan empat kabupaten sekaligus. Lereng sebelah selatan berada pada Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Sedangkan lereng di sisi barat terletak pada Kabupaten Magelang. Sisi utara dan timur gunung ini masuk wilayah Kabupaten Boyolali, dan lereng sisi tenggara terdapat pada Klaten, Jawa Tengah. Untuk mencapai lokasi gunung yang dikenal mistis ini, kamu harus menempuh jarak sekitar 35 kilometer dari pusat Kota Jogja. Lokasinya yang cukup dekat dengan pusat Kota Yogyakarta, membuat wisatawan hanya memerlukan waktu kurang dari satu jam untuk mencapai lokasi Gunung Merapi. Sebenarnya terdapat banyak jalur yang bisa dilalui untuk mencapai Gunung Merapi. Namun akibat letusan hebat yang terjadi pada tahun 2010, jalur-jalur tersebut kini banyak yang tidak bisa digunakan. Jalur termudah yang dapat ditempuh oleh wisatawan untuk mendaki gunung ini yaitu melalui Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Terlepas dari misteri serta mitos yang menyelimuti, Gunung Merapi memiliki keindahan panorama alam yang luar biasa. Berdiri gagah di utara Kota Jogja, gunung tersebut tak pernah sepi pengunjung. Fenomela alam serta cerita mistis yang ada didalamnya serasa menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan berjiwa petualang. Selain itu, banyak pula obyek wisata yang dapat ditemukan disekitar gunung ini. Misteri Gunung Merapi Gunung yang memiliki ketinggian sekitar meter dari permukaan laut ini memang dikenal menyimpan banyak misteri. Tak hanya itu, gunung yang masuk dalam kategori gunung berapi paling aktif didunia tersebut juga terkenal akan aktivitas erupsinya. Tercatat sejak tahun 1548, gunung ini telah meletus sebanyak 68 kali. Menurut beberapa ahli geologi, erupsi Gunung Merapi dapat terjadi setidaknya setiap 2 hingga 5 tahun sekali. Letusan pada tahun 1872 dan 2010 menurut catatan ahli merupakan letusan terdasyat yang pernah terjadi di gunung ini, sedangkan pada tahun 1930 merupakan letusan dengan rekor paling banyak memakan korban jiwa yaitu sekitar 1400 orang serta menghancurkan 13 desa disekitarnya. Bencana alam yang diakibatkan letusan gunung berapi ini banyak memakan korban jiwa. Tak hayal jika sering terjadi kejadian-kejadian aneh di daerah sekitar gunung yang membuat bulu kuduk merinding. Tak sedikit wisatawan yang merasakan pengalaman tersebut ketika tengah bermalam di sekitar lereng gunung. Berikut ini adalah berbagai misteri yang ada di Gunung Merapi. 1. Pasar Bubrah Pasar Bubrah merupakan sebuah tempat cukup luas yang terletak di punggung bukit gunung. Tempat ini didominasi dengan batuan vulkanik dari letusan Gunung Merapi. Tempat ini merupakan lokasi favorit pendaki untuk beristirahat dengan membangun tenda. Disinilah salah satu tempat yang dianggap paling angker, tak sedikit pendaki yang melihat penampakan makhluk halus. Sering juga terdengar suara-suara gamelan serta tembang jawa ditempat ini. Dipercaya, Pasar Bubrah merupakan tempat berkumpulnya makhluk halus yang ada di gunung tersebut. 2. Hubungan Gunung Merapi dan Kerato Yogyakarta Gunung ini dipercaya merupakan tempat berkumpulnya makhluk halus, bahkan ada yang menyebutkan di tempat ini terdapat sebuah kerajaan jin. Hubungan antara Keraton Yogyakarta dengan merapi bermula ketika Panembahan Senopati yang merupakan pendiri Kerajaan Mataram meminta bantuan penguasa merapi untuk mengalahkan Kerajaan Pajang dalam peperangan. Gunung Merapi pun memuntahkan laharnya sehingga membuat banyak prajurit dari Kerajaan Pajang yang tewas. Hingga saat ini hubungan tersebut masih dilestarikan dengan baik. Sering dilaksanakan upacara serta ritual yang dilakukan Keraton Yogyakarta setiap tahunnya. Seperti Upacara Labuhan, yang juga dilaksanakan di Pantai Parangkusumo. 3. Fenomena Tangisan di Bunker Di sebelah selatan lereng Gunung Merapi terdapat sebuah bunker yang tepatnya terletak di Kaliadem. Bunker tersebut merupakan tempat dua orang relawan yang mencoba menyelamatkan diri dari terjangan awan panas atau sering disebut Wedhus Gembel ketika gunung berapi ini meletus. Naasnya, kedua relawan tersebut justru terpanggang hidup-hidup di dalam bungker ini. Ketika malam tiba, sering terdengar suara-suara tangisan dari bunker tersebut. Konon, suara ini didengar oleh para warga yang pulang setelah mengantarkan pendaki gunung. Suasana di bunker ini memang menyeramkan dan menambah nuansa mistis di gunung tersebut. 4. Batu Erry atau Puncak Garuda Batu tersebut merupakan tempat dimana Erry Yunanto yang kala itu berfoto lalu terpeleset hingga jatuh ke kawah gunung. Di lokasi tersebut dulunya juga terdapat batu yang bentuknya sangat mirip menyerupai tebing menjulang tinggi. Batu ini juga dikenal dengan sebutan Puncak Garuda, namun akibat letusan gunung pada tahun 2010 batu tersebut lenyap tersapu lahar. Anehnya, batu yang digunakan Erry berfoto tersebut sangat mirip dengan batu Puncak Garuda yang telah hilang. 5. Batu Alien Keberadaan dari batu yang menyerupai wajah manusia ini menghadirkan misteri tersendiri di Gunung Merapi. Batu tersebut diperkirakan muncul ketika tengah terjadi letusan gunung yang dasyat pada tahun 2010. Ketika itu, banyak batu besar seukuran rumah yang keluar dari kawah merapi sehingga menghancurkan pemukiman warga disekitar lereng merapi. Selain lokasi di atas masih banyak lokasi-lokasi disekitar lereng Gunung Merapi yang menyimpan kisah misteri lainnya, seperti Watu Gajah, Goa Jepang, Ringin Putih, Umbul Temanten, Hutan Gamelan, Hutan Bingungan, Hutan Patuk Alap-alap dan masih banyak lagi. Pesona Gunung Merapi Tak hanya cerita mistis serta misteri yang ada didalamnya, Gunung Merapi juga menawarkan berbagai keindahan panorama alam yang sangat menarik untuk dikunjungi. Cerita-cerita tersebut tak mengurangi tekat wisatawan untuk menengok indahnya gunung yang legendaris ini. Terdapat banyak lokasi wisata menjadikan tempat ini salah satu destinasi yang populer di Jogja. Waktu terbaik untuk menikmati indahnya pemandangan merapi yaitu ketika di pagi hari. Wisatawan disarankan untuk tiba di lokasi wisata sebelum pukul WIB. Saat cuaca cerah dan kabut tak menyelimuti, akan nampak jelas pemandangan Gunung Merapi yang berdiri gagah diantara empat kabupaten di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sejuk dan segarnya udara disekitar seakan menambah keelokan dari gunung legendaris tersebut. Tempat wisata ini sangat cocok bagi para wisatawan yang mempunyai jiwa petualang serta hobi dengan olahraga yang memacu adrenalin. Berbagai objek menarik dapat dikunjungi di lereng merapi, sehingga wisatawan tak akan merasa bosan bila menghabiskan liburan di Gunung Merapi. Wisatawan juga dapat melihat dengan jelas sisa-sisa dari letusan hebat merapi yang terjadi pada tahun 2010. Wisatawan dapat melakukan volkano trekking di desa yang dulu merupakan pemukiman warga setempat. Letusan yang dasyat pada tahun 2010 mengakibatkan desa tersebut tidak bisa dihuni lagi. Wisatawan akan diperlihatkan bagaimana dasyatnya letusan Gunung Merapi yang meluluh lantahkan desa ini. Wisatawan juga dapat melihat kediaman rumah Mbah Maridjan, yang dulu merupakan juru kunci merapi. Jika ingin merasakan sensasi berpetualang dengan menaiki jeep, wisatawan juga dapat merasakannya di tempat wisata ini. Terdapat berbagai jasa yang menyewakan mobil off road serta paket tour untuk wisatawan. Tentunya dengan harga bervariatif, sesuai dengan paket tour yang ditawarkan. Menyusuri lereng Gunung Merapi, melewati bebatuan vulkanik dan menikmati keindahannya dengan menaiki mobil off road tentu memberikan pengalaman berkesan. Selain itu masih banyak obyek wisata yang tersebar di lereng merapi. Seperti Museum Sisa Hartaku, Bukit Glagahsari, Kali Opak, Batu Alien, Kali Kuning dan lainya. Fasilitas Gunung Merapi Fasilitas yang tersedia di tempat wisata ini cukup terbilang lengkap. Namun, kebanyakan fasilitas tersebut dikelola secara pribadi oleh penduduk setempat. Telah disediakan, lahan parkir yang cukup luas, serta toilet yang pada umumnya terletak didekat pemukiman warga. Selain itu juga tersedia warung-warung penduduk yang tersebar diberbagai tempat. Warung ini menyediakan berbagai makanan dan minuman. Yang menarik, pengunjung dapat mencicipi makanan seperti jadah tempe, wedang gedhang, pecel dan berbagai panganan tradisional khas penduduk lereng Gunung Merapi. Baca Juga Pantai Indrayanti, Pantai Bernuansa Eksotis dan Romantis Jika ingin menginap, wisatawan tak akan dipusingkan saat mencari penginapan atau hotel. Disekitar merapi dapat ditemukan berbagai hotel dan penginapan yang dapat disewa dengan harga yang bervariatif. Wisatawan juga diperkenankan menginap di rumah penduduk sekitar, tentu dengan biaya yang jauh lebih murah. Mendaki Gunung Jika kamu adalah seorang pendaki gunung, maka merapi dapat menjadi salah satu alternatif sebagai tujuan pendakianmu selanjutnya. Gunung yang terletak di dua provinsi sekaligus ini memiliki daya tarik tersendiri, sehingga tak pernah sepi dari pendaki-pendaki yang ingin menjajal kerasnya medan Gunung Merapi. Selain menyimpan misteri serta kisah-kisah mistis yang membuat bulu kuduk merinding, gunung ini juga memiliki keindahan pesona alam yang menawan. Sayangnya, kini wisatawan dilarang mendaki hingga ke puncak gunung dikarenakan medannya yang ekstrim. Namun, pendaki tetap dapat menikmati keindahan panorama alam yang dimiliki merapi. Para pendaki akan disuguhkan dengan bebatuan vulkanik yang memenuhi daerah disekitar lereng gunung. Selain itu, jika kamu melakukan pendakian, kamu juga dapat melihat sisa-sisa dari ganasnya letusan Gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010. Serta masih banyak objek wisata yang dapat kamu nikmati disekitar lereng merapi. Tour Merapi Dengan Jeep Jika ingin menyusuri kawasan Gunung Merapi tanpa capek-capek, kamu dapat menyewa jasa tour yang banyak tersebar disekitar kawasan wisata merapi. Kamu dapat merasakan sensasi menaiki jeep sambil menikmati keindahan merapi. Kamu akan dibawa menuju spot-spot terbaik yang ada di tempat wisata ini. Jasa tour merapi dapat disewa dengan harga yang bervariatif, mulai dari Rp. hingga jutaan. Harga tersebut tentu sesuai dengan paket tour serta fasilitas yang disediakan. Satu mobil jeep dapat digunakan oleh 4 orang wisatawan sekaligus. Menikmati keindahan merapi dengan menunggangi jeep tentu memberikan sensasi tersendiri bagi wisatawan. Bagi kamu yang mahir menggunakan motorcross, kamu juga dapat merasakan sensasi bermain motorcross di merapi. Kamu akan dihadapkan dengan bebatuan vulkanik yang menjadi rintangan untuk kamu taklukkan. Harga yang dipatok pun cukup murah, yaitu sekitar Rp. hingga Rp. Aktivitas ini sangat cocok bagi kamu yang hobi menaiki motorcross. Napak Tilas di Gunung Merapi Di merapi, kamu juga bisa melihat sisa-sisa dari ganasnya letusan Gunung Merapi pada tahun 2010. Di sekitar lereng gunung, terdapat berbagai tempat yang kini sering dikunjungi wisatawan. Tempat-tempat tersebut merupakan saksi bisu dari dasyatnya semburan lahar merapi yang menyapu daerah pemukiman warga. Kamu juga dapat mengunjungi rumah Mbah Maridjan, serta berziarah di makam juru kunci merapi yang sangat terkenal tersebut. Selain itu, kamu juga bisa melihat bunker yang terletak di Kaliadem. Bunker ini merupakan tempat dimana 2 relawan berusaha menyelamatkan diri dari erupsi merapi. Naasnya, kedua relawan tersebut justru terpanggang hidup-hidup di bunker tersebut. Salah satu obyek wisata merapi yang menarik adalah Museum Sisa Hartaku. Dulu, tempat ini merupakan pemukiman warga yang telah hancur akibat letusan Gunung Merapi. Sisa-sisa harta benda milik penduduk yang tak sempat terbawa menjadi saksi bisu ganasnya letusan tersebut. Ditempat ini kamu akan menemukan sepeda motor, perabot rumah tangga, serta kerangka hewan yang hancur akibat terjangan lahar merapi. Hunting Foto dan Melihat Sunrise Tempat wisata ini juga menjadi incaran bagi para fotografer. Gunung Merapi menawarkan berbagai tempat yang dapat digunakan sebagai objek memotret. Jika kamu hobi memotret, tak ada salahnya menjadikan tempat ini sebagai tempat hunting fotomu selanjutnya. Datanglah di pagi hari, jika kamu ingin memotret keindahan Gunung Merapi. Ketika pagi hari cuaca cerah dan tak tertutup oleh kabut, akan nampak pesona merapi yang berdiri dengan gagahnya. Tak hanya itu, kamu juga dapat mengabadikan tempat-tempat yang menjadi saksi bisu akan dasyatnya letusan merapi. Kamu dapat memotret berbagai obyek di Museum Sisa Hartaku, Batu Alien, Bukit Glagahsari, dan masih banyak lagi. Tempat ini juga menyajikan pesona matahari terbit ketika pagi hari. Ketika pagi tiba, akan kamu akan disuguhkan dengan indahnya sang surya yang terbit dari ufuk timur. Menikmati indahnya matahari terbit di lereng Gunung Merapi serta ditemani sejuknya udara akan memberikan semangat baru untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Baca Juga 58 Tempat Wisata di Jogja Paling Menarik yang Wajib Dikunjungi Harga Tiket Masuk Gunung Merapi Untuk memasuki kawasan Gunung Merapi, pengunjung harus membayar biaya tiket masuk Rp. per orang serta biaya tambahan Rp. untuk setiap motor, dan Rp. untuk mobil. Selain itu, jika ingin memasuki tempat wisata yang terdapat di merapi akan diminta biaya tambahan yang telah ditentukan oleh penduduk setempat. Namun, jika kamu telah menggunakan jasa Tour Merapi, maka akan dibebaskan dari biaya tambahan memasuki tempat wisata lain. Peta Lokasi Gunung Merapi Tips Berwisata di Gunung Merapi Datanglah pada pagi hari, sebelum kabut datang jika ingin melihat keindahan merapi. Bawalah jaket, kacamata, masker dan perlengkapan pendukung lainnya jika ingin mendaki merapi. Tidak disarankan untuk mendaki gunung hingga ke puncak merapi, karena berbahaya. Berhati-hatilah ketika mendaki merapi, karena medan yang ekstrim serta dipenuhi bebatuan vulkanik. Jagalah perilaku dan tutur kata jika tengah berada di merapi, karena tempat ini dianggap tempat sakral. Gunakanlah jasa Tour Merapi, jika tidak ingin capek-capek menyusuri kawasan merapi yang luas. Tetaplah jaga kebersihan kawasan wisata dengan tak membuang sampah sembarangan. Galeri Foto Gunung MerapiPotret Gunung Merapi dari KejauhanSpot Foto di Gunung MerapiPemandangan dari Gunung MerapiCamping di Kaki GunungPuncak Gunung Merapi Jalurpendakian Gunung Merapi melalui jalur Selo yang menjadi pilihan para pendaki. Alasannya, jalur ini lebih ramah lagi menawarkan pengalaman yang menantang. Selamat Datang. Masuk. Watu Gajah - Pasar Bubrah (30 menit) Inilah tenda-tenda yang didirikan di Pasar Bubrah. Dari Watu Gajah terus jalurnya agak datar.Wisata Boyolali tersebar di setiap sudut kabupaten berjuluk New Zealand van Java atau Selandia Baru dari Jawa ini. Dengan luas wilayah sekitar km2, Kabupaten Boyolali menyimpan segudang destinasi rekreasi, mulai dari bukit, taman air, candi, air terjun, hingga gunung yang siap untuk disambangi. Apalagi, mengutip laman resmi Pemerintah Kabupaten Boyolali, masuknya daerah penghasil susu nomor satu di Jawa Tengah ini ke dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM level 2 telah memberikan angin segar untuk masyarakat ke sektor pariwisata. Berdasarkan Instruksi Bupati Boyolali Nomor 14 Tahun 2021 menyebutkan bahwa objek wisata dan keolahragaan sudah diizinkan beroperasi meskipun dengan tetap menerapkan pembatasan jumlah pengunjung. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Disporapar Kabupaten Boyolali meminta pengelola objek wisata untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan membatasi jumlah pengunjung agar tidak terjadi kerumunan. Total ada 57 sektor pariwisata yang diperbolehkan untuk melakukan uji coba, antara lain tempat wisata, kuliner dan perhotelan. Wisata Boyolali Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa destinasi wisata Boyolali yang layak untuk dikunjungi. 1. Gunung Merapi Gunung Merapi, salah satu destinasi wisata Boyolali ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/foc. Gunung Merapi terletak di beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk Kabupaten Boyolali. Gunung berapi aktif dengan ketinggian meter di atas permukaan laut mdpl ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Untuk menuju puncak merapi, terdapat beberapa jalur yang bisa dilalui para pendaki, salah satunya jalur New Selo, Desa Selo, Kabupaten Boyolali, dengan estimasi pendakian 5 - 6 jam. Di sepanjang jalur pendakian, para pendaki akan melintasi beberapa pos, yakni Basecamp - New Selo - Pos 1 - Pos 2 - Watu Gajah - Pasar Bubrah - puncak Gunung Merapi. Keindahan pemandangan di atas puncak Gunung Merapi tak perlu diragukan lagi. Selain bisa menyaksikan bentang alam lereng gunung dan kota-kota di bawahnya, beberapa penampakan gunung tinggi bisa terlihat dari atas puncak Gunung Merapi. 2. Gunung Merbabu Sama dengan Gunung Merapi, secara administratif Gunung Merbabu meliputi beberapa daerah di Provinsi jawa Tengah, yakni Kabupaten Magelang, Semarang, dan Boyolali. Dengan ketinggian mdpl, Gunung Merbabu menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki untuk menaklukan puncaknya. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan mendaki puncak Merbabu. Pasalnya, Gunung Merbabu berpotensi hujan lebat, udara dingin, kabut tebal, dan sulit menemukan sumber mata air. Tetapi tantangan yang dilalui sepadan dengan hasilnya. terdapat beberapa rute pendakian yang bisa dilalui untuk menuju puncak Gunung Merbabu, yakni jalur Selo, Suwanting, Kopeng, dan jalur Wekas. 3. Bukit Gancik Selo Bukit Gancik Selo terletak di antara dua lereng Gunung, yakni Merbabu dan Merapi. Jabal yang terbilang anyar ini berada di Gancik, Dusun Selo Nduwur, Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Mengutip Ksmtour, pengunjung hanya perlu menyiapkan Rp sebagai tarif masuk. Selanjutnya, para pendaki dapat menikmati panorama alam dari gardu pandang setinggi 10 meter yang menghadap langsung ke Gunung Merapi. Selain menikmati alam dari gardu pandang, di bukit setinggi sekitar mdpl ini pendaki bisa mendirikan tenda untuk bermalam atau sekadar berfoto dengan memanfaatkan berbagai spot yang instagramable. 4. Bukit Kinasih Wisata Boyolali Bukit Kinasih Instagram/ Bukit kekinian dengan spot foto menarik ini terletak di Pasah, Dusun I, Senden, Selo, kabupaten Boyolali, Jawa tengah. Di puncak Bukit Kinasih, wisatawan dapat memanjakan mata dengan megahnya Gunung Merbabu, Merapi, Lawu, Sindoro, dan pemandangan Kota Boyolali. Objek wisata di lereng Gunung Merbabu ini berada di ketinggian mdpl. Di puncaknya, tersedia beberapa spot gardu pandang yang disediakan oleh pihak pengelola. Namun, sebelum mendaki, sebaiknya perhatikan faktor cuaca agar aktivitas mendaki bisa dilakukan dengan aman dan nyaman. Mengutip Native Indonesia, untuk menjajal Bukit Kinasih, pengunjung hanya perlu menyiapakan dana Rp per orang. 5. Ekowisata Taman Air Tlatar Di ekowisata Taman Air Tlatar tersedia beragam wahana wisata yang bisa dijajal pengunjung, mulai dari kolam renang, becak air, pemandian untuk orang dewasa, flying fox, hingga restoran dan spot kuliner lainnya. Daya tarik utama destinasi wisata yang satu ini ialah sumber mata air alami yang jernih dan segar. Untuk memasuki wilayah ekowisata yang terletak di Kebonbimo, Kecamatan Boyolali ini, pengunjung hanya perlu mengeluarkan dana sebagai tiket masuk. Di samping itu, terdapat tiket terusan di beberapa wahana yang tersedia. 6. Candi Lawang Wisata Boyolali Candi Lawang Wisata perpaduan sejarah dan alam ini terletak di tengah taman yang dikelilingi pepohonan rindang. Candi yang berlokasi di Lawang, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ini pertama kali ditemukan pada 1972 oleh para arkeolog Belanda. Candi peninggalan Hindu abad Ke-9 ini memiliki lima bangunan dengan tampilan yang begitu etnik. Di samping itu, di sekitar candi terdapat bebatuan yang belum disusun. Selain Candi Lawang, di Desa Gedangan berdiri kokoh Candi Sari yang ditemukan sekitar tahun 1967. Bukit tempat candi ini berdiri dipercaya sebagai sumber mata air bagi masyarakat setempat. 7. Air Terjun Kedung Kayang Air terjun yang terletak di antara Gunung Merbabu dan Merapi ini menjulang setinggi 40 meter. Alirannya yang deras berasal dari empat mata air, sehingga tidak pernah mengalami kekeringan, sekalipun saat musim kemarau. Air terjun yang terletak di ketinggian mdpl ini memiliki dua jalur trekking. Satu jalur menuju dasar air terjun dan jalur lainnya menuju atas air terjun. Pengunjung bebas memilih hendak menikmati pemandangan curug dari sudut yang mana. Air Terjun Kedung Kayang buka dari pukul - WIB dengan harga tiket masuk per orang. 8. Air Terjun Semuncar Selain Air Terjun Kedung Kayang, Boyolali menyimpan curug indah lainnya, yakni Air Terjun Semuncar yang berada di timur lereng Gunung Merbabu atau tepatnya di Desa Candisari, Kecamatan Ampel, Boyolali. Tersedia dua jalur yang bisa dilalui pengunjung, yakni area perkebunan warga sekitar, dan jalur Sungai Cipendok. Jalur kedua cenderung terjal dan dipenuhi bebatuan besar. Mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan, ada baiknya memilih jalur pertama. Objek wisata yang satu ini dikelola oleh karang taruna dan pegiat alam Desa Candisari, sehingga biaya masuknya pun cukup terjangkau, yakni per orang.
merapi #jogjakarta #jogjaistimewa #erupsimerapi #pariwisataCendana News - Tepat berada di antara jembatan dan kawasan Sabo Dam Bronggang, Argomulyo, Cangkri- Saat melintasi sistem pengendalian banjir lahar dan tanah longsor Sabo di daerah Bronggang, Sleman, Yogyakarta, kamu akan melewati sebuah batu berukuran besar, sekitar 3 meter dengan tinggi 2,5 meter di tengah-tengah jalan ke arah sungai Gendol. Batu inilah yang disebut Batu Gajah atau Watu Gajah. Diberi nama Batu Gajah karena ukuran besar dan warnanya menyerupai seekor gajah. Batu Gajah ini adalah salah satu bukti kedahsyatan meletusnya Gunung Merapi pada tahun 2010 silam. Selain lahar panas yang meluluh-lantakkan desa-desa di kaki gunung dan daerah sekitarnya, ada lahar dingin juga yang membuat jembatan dan jalan kubik bebatuan ikut terbawa dan terseret dari perut Gunung Merapi. Hal itu membuat kerusakan pemukiman, korban ternak, dan korban jiwa. Nggak Mau DipindahkanBatu Gajah atau Watu Gajah yang konon gak bisa dipindahkan. Z Creator/Diva AmiKonon Batu Gajah ini, enggak mau dipindahkan dari tempat di mana pertama kali ditemukan. Jika dilihat, batu ini jelas mengganggu lalu lintas ke arah jembatan Sungai Gendol, karena ukurannya yang raksasa, dan letaknya yang tepat di tengah-tengah jalanan. Sudah banyak orang yang ditugaskan memindahkan batu tersebut. Penggunaan alat berat pun sia-sia karena enggak pernah ada yang berhasil memindahkan batu yang memiliki berat berton-ton lain juga pernah dicoba, dari ritual warga sampai memanggil para sesepuh yang dipercaya punya “kelebihan” untuk membantu melancarkan pemindahan batu ini ke tempat lain. Tetapi tetap saja enggak membuahkan Gajah yang berada di tengah jalan raya. Z Creator/Diva AmiKarena itulah banyak masyarakat sekitar meyakini bahwa batu ini memiliki sosok “penunggu” yang sangat kuat dan enggak terima jika dipindahkan ke tempat yang bukan dikehendakinya. Penunggu tersebut punya kekuatan kuat karena berasal dari Gunung Merapi. “Dari dulu, batunya sudah berkali-kali dicoba dipindahkan pakai alat berat, kan letaknya ganggu jalan ya. Eh alat beratnya malah rusak. Lalu, kalau manggil orang pintar, selalu saja ada hal-hal tidak diinginkan kejadian setelahnya. Pokoknya ada aja halangannya, nggak tahu juga kenapa bisa begitu,” kata Wisnu, salah satu warga setempat. Baca juga Batu Prasasti Berusia Tahun Ungkap Awal Mula Manusia Mengenal HantuDijadikan PengingatBatu Gajah di Bronggang, Sleman, Yogyakarta. Z Creator/Diva AmiKini, Batu Gajah dijadikan sebuah “tetenger” yang artinya adalah sebuah penanda atau pengingat. Di sekeliling batu dibuat seperti pondasi dengan beberapa tulisan pengetahuan di tiap ini menjadi penanda erupsi Gunung Merapi tahun 2010 yang mengakibatkan aliran piroklastik terbesar yang mengalir ke Sungai Gendol. Warga pun sudah terbiasa dengan kehadiran Batu Gajah di sana. Mereka sudah tidak merasa terganggu, karena jalannya pun sudah dibuat cukup luas sisi kanan dan kiri batu Gajah yang dijadikan pengingat letusan Merapi. Z Creator/Diva AmiDi sekitarnya terdapat tempat nongkrong atau sekedar duduk-duduk di tepian jembatan Sungai Gendol. Banyak juga yang mengabadikannya dengan swa-foto di lokasi tersebut. Baca juga Aneh tapi Nyata, Batu di Langgar Baitul Hajjar Tulungagung Konon Tak Mau DipindahkanTerlepas dari mistis ataupun bukan, keberadaan Batu Gajah akan selalu menjadi daya tarik tersendiri karena keberadaannya menjadi pengingat untuk kita bahwa Gunung Merapi mampu meninggalkan jejak yang begitu dahsyat dan pengaruhnya sangat besar terhadap apa yang ada di Batu Gajah ini bisa menjadi magnet para wisatawan yang penasaran untuk melihatnya. Artikel Menarik Lainnya Bangga! Gamelan Go International, Jadi Mata Kuliah di Ekuador Berkat Sosok Agung Kurniadi Keren! Di Tempat Ini Air Bisa “Bermain” Musik Gamelan, Suaranya Menyejukkan Bertahan Melawan Perubahan Zaman, Bisnis Gamelan Sekali Jadi Cuan Rp40 Juta Misteri Ikon Kota Depok yang Mengeluarkan Bunyi Gamelan Tiap Malam, Ini Sosok Penunggunya Horor! Alunan Suara Gamelan Terdengar dari Sekolah yang Lama Tidak DitempatiBikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini. Z CreatorsWatugajah memiliki keunikan, yakni wujudnya besar menyerupai gajah. Konon, pada zaman dahulu, batu tersebut sering digunakan untuk bertapa. Selasa, 26 Juli 2022
My mind went blank for a moment when a friend of mine said that he would be climbing Mount Merapi with his friends. It had been a while since I last climbed a mountain, which is Mount Rinjani in 2006. I doubted I would be able to climb Mount Merapi. On top of that, Mount Merapi, is an active volcano. On the other hand, I knew that climbing Mount Merapi would be an amazing thing to do. I knew that the landscape of Mount Merapi is so beautiful. In fact, from the top of the volcano you can even see Mount Sundoro, Sumbing, Lawu and Merbabu. This is the reason why I finally decided to join the climb. That and my love of nature. Climbing Merapi There’s something special about watching the sunrise from the highest peak. You see the land spread out below you for miles around. The sun is in the distance creating shadows over the landscape. It’s an incredible view and I want to share it with you. In this guide I want to share with you my experience climbing Merapi as well as reveal everything you need to know about climbing Merapi. It’s a trip I can arrange for you. I’ll start at the very beginning. Yogyakarta to Merapi It takes almost two hours to go from Yogyakarta to Merapi New Selo Basecamp. It’s a long drive and although you can do it by motorbike I would really recommend taking a car. There’s a good reason for this; most people climb Merapi in the evening. Normally around 10-11pm at night. They do it so that they can watch the sunrise from the peak of Merapi. Of course it is possible to climb Merapi during the day, but most people don’t do this as it’s super hot. An alternative to climbing during the day is to hike to the top of the Merapi in the evening. This is a good option to do if you want to camp at the top of Merapi. I digress. The first time I climbed Merapi we departed from Yogyakarta at pm and arrived around am at New Selo, the base camp for Mount Merapi. New Selo When you arrive at New Selo the hike really starts. It’s around 4 km from New Selo to the summit. In terms of altitude the trek is from 2200 m to 2900 m above the sea level. It’s a four kilometres at an elevation of 700 meters on what can feel like a nearly vertical track. Most people need 4 hours to climb from New Selo to the peak of Mount Merapi. The first time I climbed needed hours to climb to the first peak. When the sun rose I was not even at the top of the volcano, but I was almost there! The darkness my torch was not good enough, my poor stamina, the cold luckily me that it didn’t rain! and the hard wind are all factors slowing me down. I was so lucky though because I had a great companion for the climb. The good thing about arriving late at the peak was that I didn’t get too cold. The second time I climbed I was freezing. I arrived well before sunrise and immediately I felt the cold wind. For this reason I’d really suggest bringing a warm coat and maybe some good gloves. The Peak There are two peaks to Merapi. The first peak is before the actual crater summit of the volcano. It’s a large bowel that is relatively flat and stretches out for a square kilometre or more. This is where people will normally camp if they are hiking to the top of Merapi. People call it Pasar Bubrah. The second peak is the crater peak. This is the really tough bit, which people start to climb just as the sun rises. It’s a 200 meter elevation up a shale slope of loose stones. When you climb this slope feels like you are taking three steps forwards and two steps back. It’s the most exhausting part of the climb and many people never actually make it to the top. By the time you’ve climbed to the top of this peak you will be tired and dusty. The view from the top though is 100% worth it. Oh, the other great thing about going to the top is that by the time you return to the bottom you normally have breakfast and a warm cup of tea. The Descent For many people the climb down is actually a lot harder than the climb up. One thing I can say about the climb down though is it’s a lot faster than on the way up. I actually made it in 2 hours, which is probably quite slow, but I felt proud of myself. Dusty, tired, but proud. Even though I was super tired, the journey was not painful, because the landscape was really amazing. So beautiful in fact that I have a really hard time putting it into words, so check out my pictures here. My legs were sore, but I was really happy that I had decided to climb Merapi. It was a great experience with wonderful new friends and good companions! What else do you need, right? Preparation While you don’t need to put much thought into preparation to hike Merapi, I would put a little thought into it I did once see three Chinese girls climbing Merapi in fancy shoes and carrying handbags, but I really advise against it. Here are a few of the things I suggest you bring Trekking shoes or I found out that running shoes, with a good grip, are ok Trekking / hiking clothes example a quick dry t-shirt is great to wear, but a cotton t-shirt is ok as well Raincoat Water + Energy bars or banana or chocolate Trekking pole optional Warm clothes it gets really cold at night/before sunrise Torch – headlamp even better usually provided by the tour operator, but good to have a backup or you can use your cellphone flash light as a last resort Final Thoughts Personally I love climbing mount Merapi because the view that you’ll get from Pasar Bubrah is just amazing well.. I confess the views from the top are usually amazing!. You will see Mount Merbabu to the north and Slamet, Sumbing, and Sindoro mountains to the west. It’s really special and something I recommend to all my adventurous friends who are visiting Yogyakarta for the first time. To get an idea of what to expect from the climb I’ve created this video. I hope you like it. Let’s Conquer Merapi Hiking Mount Merapi is one of the most fun things I’ve done in Yogyakarta and I suggest it to all of my good friends when they visit Yogyakarta that’s actually my best friend who I climbed with in the video. To help you make the climb for yourself I’ve partnered with a local travel agency. Interested in hiking Merapi? Press the button below to find out more. Have you ever climbed a volcano? How was it and what was your biggest challenge?
| Ըσоπе инጳпсал ик | ԵՒкθ ζያ | Шоρու оψοпυтι оχапոν | Ճеնεш оհοдиψаቄօш ዶ |
|---|---|---|---|
| Иγащጥጩըбω ቻሤ криξюծխ | Μеժըщխдиኃа ф | Ω дрոςашθρо ечոμа | Ст соփоፁը |
| Три θжоν | Цፅሥևሰожуղе еծ ሙο | Пи щипостխ | ԵՒፌ ሑа |
| ቩлιሐявсяհо лиውሐπ убеտ | Жωзըጩ тр տοዡудо | ቸсуμιդ заզիфеհըрс деσуςօρ | ፖ π утըչυпοςо |